Kesan Nonton Film India YUVA: Aksi, Politik, dan Emosi yang Bikin Melek Realita

Kesan Nonton Film India YUVA: Aksi, Politik, dan Emosi yang Bikin Melek Realita
Kesan Nonton Film India YUVA: Aksi, Politik, dan Emosi yang Bikin Melek Realita.Foto: Jambiseru.com

FILM, Jambiseru.comNonton Yuva lagi, Gaes, rasanya seperti ditampar realita… keras… tapi justru itu yang bikin film ini tetap relevan sampai sekarang. Film yang disutradarai Mani Ratnam ini bukan sekadar drama; bukan juga sekadar aksi. Yuva itu semacam paket lengkap… ada politiknya, ada idealismenya, ada emosinya, dan ada juga sisi manusiawinya yang bikin kita mikir, “hidup ini memang rumit, ya…”

1. Tiga Pemuda, Tiga Dunia, Satu Persimpangan

Hal paling ikonik dari Yuva tentu konsepnya: tiga cerita berbeda, tapi semuanya bertemu di satu kejadian—kecelakaan di jembatan.
Ini bagian yang selalu bikin aku kagum… karena tiap karakter punya napas sendiri:

Michael (Ajay Devgn)

Si pemimpin idealis yang gerakannya selalu tegas, langkahnya berat, tapi hatinya lembut. Michael ini tipe orang yang kalau ngomong soal perubahan, kamu langsung percaya. Aura pemimpin banget.
Kesan nonton bagian Michael: serius, intens, dan penuh determinasi.

Arjun (Vivek Oberoi)

Nah, dia ini kebalikannya — anak muda biasa yang cuma mau hidup enak, kerja di luar negeri, uang banyak, hidup rapi… pokoknya versi “mau hidup aman tanpa ribet politik.”
Tapi justru karakter seperti Arjun-lah yang paling relate ke penonton.
Kita pernah berada di fase “ingin hidup gampang aja”, kan…?

Lallan (R. Madhavan)

Ini yang paling “gelap.” Lallan itu seperti bayangan masyarakat yang gak pernah mendapat kesempatan… hingga akhirnya kerasnya hidup membuat dia keras juga.
Emosinya itu raw, mentah, dan bikin dada sesak.
Adegan-adegan Lallan… bikin kita sadar kalau sisi brutal dalam diri manusia sering muncul karena keadaan, bukan pilihan.

2. Politik yang Tidak Menggurui, Justru Menampar

Walaupun Yuva film politik, tapi bukan tipe yang ngasih ceramah sepanjang film.
Ratnam menyusun ceritanya kayak puzzle: pelan-pelan, tapi pas terangkai… boom.
Tiba-tiba kita mikir:
“Ternyata politik itu bukan cuma di gedung parlemen… tapi di jalan, di kampus, bahkan di dalam rumah.”

Yang menarik… Yuva menggambarkan politik bukan sebagai hal jauh, tapi dekat, realistis, dan menyentuh hidup generasi muda.
Dan jujur aja, nontonnya itu bikin kita merenung…
“Kalau bukan anak muda yang bergerak, siapa lagi?”

3. Sinematografi dan Musik yang Bikin Merinding

Film ini dishoot dengan gaya yang realis—kadang kasar, kadang indah—tapi semuanya punya tujuan.
Sinematografernya gak main-main…

Dan musik A.R. Rahman?
Aduh, Gaes…
Dari dulu sampai sekarang tetap ngena.
Soundtrack-nya bukan cuma enak didengar, tapi mengangkat setiap adegan, terutama momen emosional dan politis.

4. Pesan Moral: Hidup Selalu Menawarkan Pilihan

Yuva memang film aksi-drama, tapi isinya sebenarnya tentang pilihan hidup.

Michael memilih berjuang.

Arjun memilih kenyamanan.

Lallan… tidak punya pilihan.

Dari situ, film ini mengajarkan sesuatu yang terasa sederhana, tapi berat:
Setiap pilihan membawa konsekuensinya, dan setiap orang punya jalan hidup yang tidak selalu adil.

Dan entah kenapa, nonton Yuva itu bikin hati terasa campur-aduk… ada marah, ada haru, ada kagum, ada luka.

5. Kesimpulan Kesan Nonton Yuva

Kalau dirangkum…
Yuva adalah film yang kuat — kuat secara karakter, kuat secara cerita, dan kuat secara pesan.
Ia bukan film hiburan ringan, tapi film yang bikin kita duduk sebentar setelah selesai menonton, sambil berkata…
“…iya juga ya, begini memang kehidupan.”

Film lama?
Iya.
Tapi kualitas cerita dan intensitas emosinya… masih menang dari banyak film modern.
Lalu bagaimana cara nonton film ini. Gampang. Buka browser, ketik yandex.com, setelah terbuka situs pencarian yandex, ketik nonton film india Yuva lk21. Tinggal pilih website mana yang mau diakses. (gie)

Pos terkait