Ternyata Film Avatar The Way of Water Terinspirasi dari Suku Bajo di Indonesia

Film Avatar
Film Avatar The Way of Water ternyata terinspirasi dari Suku Bajo di Indonesia. (ist)

Jambi Seru – Ternyata film Avatar The Way of Water terinspirasi dari Suku Bajo di Indonesia. Film ini merupakan lanjutan dari sekuel pertama yang telah dirilis pada 13 tahun yang lalu.

Film Avatar The Way of Water masih menceritakan tentang Jake Sully, seorang anggota militer dari bumi yang lumpuh dan menjadi anggota militer di Pandora. Ia kemudian menjadi penduduk Na’vi.

Baca juga : Sinopsis Film Buya Hamka – Film

Bacaan Lainnya

Awalnya hanya kesadarannya saja yang dipindahkan ke tubuh penduduk planet asing tersebut. Namun lama kelamaan, Sully justru senang dengan tubuh barunya. Ia kemudian menikah dengan Neytiri. Keduanya bahkan sudah membesarkan anak di lingkungan yang bagus.

Mengutip dari laman pikiran-rakyat.com (jaringan media indonesiadaily.co.id, partner jambiseru.com) dari artikel yang berjudul Suku Bajo Jadi Inspirasi James Cameron Garap Avatar: The Way of Water, saat kehidupan Sully dan Neytiri sudah mulai tenang, hal itu diusik oleh kelompok penambang unobtanium di Pandora yang ingin menguasai lingkungan tersebut.

Sully dan keluarganya pun menjadi bahan buruan oleh kelompok tersebut. Tak pelak Sully dan orang-orangnya langsung melarikan diri ke Metkayina.

Metkayina selama ini hidup dan berburu di dalam dan sekitar air. Mereka bahkan menggunakan atribut berupa sirip dan ekor menyerupai ikan.

Kemunculan Metkayina dalam film teranyar James Cameron ini langsung menyita perhatian publik, dan banyak yang penasaran latar belakang penciptaan karakter tersebut.

James Cameron dalam sebuah wawancara mengungkapkan jika dirinya terinspirasi oleh budaya-budaya Pribumi di seluruh dunia dalam menciptakan Metkayina.

Adapun perbedaan Na’vi dan Metkayina ada pada plot film sendiri, dan pastinya makin menarik.

Sosok James Cameron memang selalu melakukan riset mendalam sebelum membuat mahakarya.

Jika saat menciptakan Titanic, Cameron rela melakukan penyelaman ke dasar Palung Mariana, kali ini Cameron bahkan melakukan riset ke beberapa suku di dunia.

Melansir laman Slash Film, Cameron disebut mendatangi orang-orang di Polinesia, Suku Bajo (Sama-Bajau) di Indonesia, dan suku Maori di Selandia Baru.

“Kami melakukan banyak penelitian tentang budaya Pribumi asli yang sangat erat kaitannya dengan lautan. Ada (orang Sama-Bajau), orang di Indonesia yang tinggal di rumah panggung dan hidup di atas rakit. Kami melihat banyak hal seperti itu,” ucap Cameron.

Suku Bajo memang memiliki limpa yang lebih besar dari manusia pada umumnya.

Mereka bahkan bisa menahan napas lebih dari 10 menit di perairan yang dalam.

Rumah-rumah panggung yang ada di Suku Bajo pun juga dimunculkan dalam sekuel film Avatar ini. (tra)

Pos terkait