Cukai Rokok Kembali Naik 12 Persen Tahun Depan

Cukai Rokok Kembali Naik
Rokok. (Ist)

Jambiseru.com – Kementrian keuangan menetapkan cukai rokok kembali naik 12 persen tahun depan. Kenaikan ini berlaku untuk semua hasil olahan tembakau.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kenaikan tarif cukai rokok ini bertujuan mengendalikan konsumsi rokok yang terus mengalami kenaikan setiap tahunnya, khususnya di kalangan anak dan remaja.

Baca Juga : Polisi Larang Pesta Kembang Api di Pergantian Tahun

Bacaan Lainnya

Tapi, Ketua Harian YLKI, Tulus Abadi menilai, kenaikan cukai rokok yang rata-rata 12 persen di tahun mendatang ini masih belum efektif mengendalikan peningkatan jumlah konsumen rokok.

Tulus Abadi menilai kenaikan cukai rokok ini lebih banyak untuk penggalian pendapatan pemerintah. Apalagi, pendapatan pajak masih minim sehingga pemerintah menggali dari sisi cukai.

Selain itu, Tulus Abadi juga mengatakan kenaikan cukai rokok 12 persen juga masih tidak efektif dari sisi marketing, bila masih banyak warung yang menjual rokok eceran atau ketengan.

“Kenaikan rokok dari sisi cukai ini juga tidak efektif. Karena, dari sisi marketing masih banyak masalahnya. Di mana rokok kita, walaupun ada kenaikan cukai di sisi ritel masih murah seperti permen,” kata Tulus Abadi dalam Konferensi Pers “Merespons Kenaikan Cukai Hasil Tembakau 2022” pada Selasa (14/12/2021).

Baca juga di Jambiseru.com – Jambi Seru :
LIPSUS: Harga Rokok Naik, “Ahli Hisap” Sesak Nafas

Menurutnya, penjualan rokok secara eceran itulah membuat harga rokok tetaplah murah meskipun harga cukai naik.

Sehingga, ia mewakili YLKI, meminta pemerintah untuk membuat larangan penjualan rokok secara ecer. Supaya, kenaikan cukai 12 persen menjadi lebih efektif untuk melindungi konsumen agar tidak terjebak dalam mengonsumsi rokok.

“Kami mendesak pemerintah untuk melarang penjualan rokok secara ketengan. Supaya kenaikan cukai ini akan lebih efektif melindungi konsumen dengan larangan penjualan ketengan ini,” jelasnya.

Sebab, adanya penjualan rokok secara ecer yang murah meriah inilah membuat anak-anak dan remaja masih mudah membelinya. Mereka masih bisa menyisihkan uang sakunya untuk membeli rokok eceran.

Pos terkait