JAMBISERU.COM, Muarabulian – Peralihan musim dari kemarau ke musim penghujan yang terjadi saat ini rentan menimbulkan berbagai macam penyakit. Untuk masyarkat dihimbau untuk selalu waspada akan hal tersebut.
BACA JUGA: Pemkab Batanghari Peringati Puncak HKG-PKK, HARGANAS, HAN, BBGRM dan Gemar Makan Ikan
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari, dr. Elfie Yennie mengatakan, penyakit yang rentan menyerang masyarakat pada musim hujan ini Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Iya, diawal musim penghujan ini kita minta masyarakat waspada terhadap penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, seperti DBD,” kata Kadinkes dr Elfie Yennie, Senin (4/11/2019).
Dilanjutkan Elfie, sebelum terjadi peningkatan kasus penyakit DBD masyarakat diminta selalu waspada dengan terus melakukan pembersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk.
“Untuk tahun ini penyakit DBD yang kita temukan pada bulan Juli ada Lima kasus, Agustus Satu kasus, September Satu kasus dan Oktober Tujuh kasus,” terangnya.
Dijelaskan Elfie, berdasarkan data Dinas Kesehatan Batanghari penyakit DBD yang terjadi pada bulan 2018 lalu berjumlah 159 kasus.
“Iya, tahun lalu meningkat drastis dari tahun sebelumnya, tahun 2017 lalu penyakit DBD hanya 67 kasus,” tuturnya.
Dilanjutkan Elfie, peningkatan kasus DBD biasanya terjadi pada saat musim penghujan dan penyebaran merata hampir di seluruh kecamatan di kabupaten Batanghari.
“Pada Oktober 2018 silam terdapat 11 kasus DBD, kemudian meningkat drastis pada bulan November dengan 41 kasus dan Desember terjadi 35 kasus,” jelasnya.
Untuk itu, Dinas Kesehatan Batanghari gencar melaksanakan program Juru Pemantau Jentik (Jumatik) untuk mencegah sebaran penyakit DBD tersebut.
BACA JUGA: Gratis! Berikut Link Live Streaming Persela Lamongan vs Barito Putera
“Program Jumantik ini kita harapkan mampu menekan sebaran penyakit DBD dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk,” pungkasnya.(riz)













