Operasi Yustisi Pertama di Batanghari Ratusan Orang Terjaring, Ada PNS

operasi yustisi pertama
Operasi yustisi pertama di Batanghari.Foto: Rizki/Jambiseru.com

JAMBISERU.COM – Tingkat kepatuhan akan protokol kesehatan di Kabupaten Batanghari tampaknya masih rendah. Terbukti pada operasi yustisi pertama di Batanghari, ratusan orang terjaring. Bahkan ada tiga orang PNS yang ikut terjaring.

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Covid-19 di Batanghari kembali Bertambah 13 Kasus

Dikatakan Kepala Bidang Pembinaan Personil dan Linmas Satpol PP Kabupaten Batanghari, Kornelis, razia masker tesebut dilakukan dalam rangka menindaklanjuti peraturan Bupati Batanghari Nomor 64 Tahun 2020. Ini merupakan operasi yustisi pertama di Batanghari.

Bacaan Lainnya

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Pemkot Sungai Penuh Serahkan Bantuan Pembangunan Lapangan Bola dan Masjid Desa Debai

“Iya, dalam razia masker yang kita lakukan hari ini ada ratusan warga Kabupaten Batanghari yang terjaring, tiga diantaranya merupakan Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD),” kata Kornelis, Kamis (19/11/2020).

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Saat Fasha Bagi Tim di Pilgub Jambi, Asad : Berusaha Netral Tapi Tak Menyakiti

Dijelaskan Kornelis, razia masker tersebut akan dilaksanakan selama 16 hari ke depan. Dimulai dari tanggal 19 November hingga 4 Desember 2020 nanti. Pelaksanaannya akan dilakukan secara bergilir di Delapan kecamatan yang ada di Kabupaten Batanghari.

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Warga Sarolangun Wajib Tahu Program Pembangunan Al Haris – Sani

“Razia tersebut akan dilakukan oleh Tim Satgas Covid 19 Kabupaten Batanghari yang terdiri dari Satpol PP, Polri, BPBD,” ujarnya.

Disebutkan Kornelis, untuk para pelanggar protokol kesehatan ini, Tim Satgas hanya memberi teguran dengan mengisi surat pernyataan, sekaligus memberikan masker kepada masayrakat yang tidak kenakan masker.

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Opini Musri Nauli Perjalanan Betuah (30)

“Kita berharap kepada masyarakat dengan adanya razia ini, kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan semakin meningkat. Serta kita juga menghimbau, untuk ASN yang terjaring razia, sebaiknya tidak mengulangi kembali, karena mereka merupakan panutan yang harus memberikan contoh yang baik bagi masyarakat,” katanya. (riz)

Pos terkait