“Silahkan ada yang ingin disampaikan,” kata Host lagi kepada Fachrori dan Rahima.
“Baik, saya sebagai, ya..doktor. Baiklah, (terdengar suara Rahima mengucapkan salam secara pelan, dan diikuti oleh Fachrori). Assallamualaikum warahmatullah wabarakatu. Selamat malam, para host. Selamat malam para juri,” kata Fachrori yang berusia 68 tahun ini.
Usai mengucapkan itu, dia langsung membacakan pantun andalannya: “Batanghari aeknyo tenang, sungguh tenang deras ke
tepi. Masyarakat Jambi akan senang, kalaulah Hari “suaro” malam ini.”
Tampak mata Fachrori melihat ke samping kamera seperti tengah membaca teks. Sayangnya, kata “juaro” dalam pantun itu menjadi “suaro”. Fachrori salah membaca teks pantun itu.
“Hari. Hari. Hari, Yes!” lanjutnya.
Host kemudian meminta Fachrori Umar yang mewakili masyarakat Jambi untuk menyampaikan perasaan bangganya atas prestasi Hari yang mampu menjadi finalis dalam ajang dangdut paling bergengsi di tanah air ini tahun ini.
“Senang, Pak?
“Amin. Amin,” kata Fachrori.
Host kemudian meminta Hari ini untuk menyatakan sesuatu kepada Fachrori. Belum lagi usai Hari menyampaikan kata-katanya, Fachrori terdengar berulang mengucapkan kata “Amin. Amin. Amin”.
Performa Fachrori dalam acara itu berbeda dengan penampilan Sekda Maluku Utara yang diminta mendukung finalisnya dari daerah itu, termasuk penampilan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang tegas,lugas dan dapat dipahami secara umum oleh pemirsa se tanah air.
(*)
Sumber: Inilahjambi.com













