Jambiseru.com – Sosok Abu Janda tengah menjadi sorotan publik. Penggiat sosial media itu menggegerkan jagad maya, lantaran postingannya di akun twitternya yang dianggap telah melakukan ujaran kebencian berbasis SARA.
Tulisannya dinilai menyinggung Natalius Pigai dan menyebut ‘Islam agama arogan’. Sehingga menimbulkan kegaduhan dan menimbulkan banyak kecaman.
Termasuk Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni juga ikut mengecam pernyataan Abu Janda itu.
Ahmad Sahroni bahkan menyebut apa yang diucapkan Abu Janda sebagai tindakan rasis dan kepolisian harus segera menindaklanjuti laporan dari KNPI di Bareskrim.
“Polisi harus segera menyikapi kasus rasisme maupun agama yang dilakukan oleh Abu Janda, karena ini jelas-jelas hate speech berbau SARA, jadi polisi harus tangkap. Ini jangan sampai dibiarkan karena bisa menciptakan konflik dan perpecahan,” kata Sahroni, Jumat (29/1)
Sahroni meminta agar polisi bisa mengambil tindakan tegas dalam kasus Abu Janda. Hal itu penting untuk dilakukan, agar dapat menimbulkan efek jera.
“Penindakan atas Abu Janda oleh kepolisian ini dibutuhkan untuk memberikan efek jera. Saya, tak ada lagi pihak-pihak yang menggunakan isu rasis maupun agama di masyarakat,” tutur Politikus NasDem itu.
Lebih lanjut, dari kasus Abu Janda, Sahroni berharap tak ada lagi pihak yang sembarangan menghina seseorang atas dasar rasisme maupun agama.
“Jadi, orang nggak sembarangan lagi menghina orang lain berdasarkan rasisme maupun agama. Ini sangat bahaya buat NKRI,” pungkas Sahroni.
Diketahui, tokoh nasional lainnya telah bereaksi menyikapi kasus Abu Janda di antaranya tokoh MUI Anwar Abbas, bahkan Mantan Menteri KP Susi Pudjiastuti mengajak un-follow akun Abu Janda. (tra)
Sumber : kumparan.com
Berita Jambsieru[dot]com Lainnya : Bareskrim Jadwalkan Periksa Abu Janda Senin
Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Polri Mulai Berlakukan Tilang Elektronik, Termasuk di Jambi
Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Melintasi Jembatan Lapuk, Wanita 38 Tahun Hanyut di Sungai Batang Merangin
Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Beruang Masuk Kampung dan Mangsa Ternak, Warga di Merangin Cemas
