Wacana Tiadakan Seragam Siswa SMA/SMK Mencuat

PPDB-Online
Ilustrasi. (ist)

Wacana Tiadakan Seragam Siswa SMA/SMK Mencuat

JAMBISERU.COM – Selama pandemi corona, beberapa pemerimtah daerah mewacanakan berbagai kebijakan untuk meringankan beban orang tua murid. Salah satunya dengan meniadakan penggunaan seragam sekolah bagi siswa SMA/SMK.

Baca JugaViral! Mobil RI 2 Kehabisan Minyak dan Isi BBM Pakai Jeriken

Bacaan Lainnya

Aturan ini diwacanakan oleh Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji. Menurutnya, selama satu tahun ke depan, atau selama pandemi covid-19, siswa tidak diwajibkan menggunakan seragam sekolah. Sebab penggunaan seragam dinilai memberatkan orang tua siswa. Selain itu, upaya tersebut merupakan bentuk toleransinya terhadap orang tua siswa yang perekonomiannya saat ini sedang tidak stabil.

Midji, sapaan Sutarmidji juga mewanti-wanti Kepala SMA dan SMK Negeri agar tidak meminta biaya daftar ulang bagi siswa baru. Sementara, untuk SD dan SMP menjadi kewenangan Bupati dan Wali Kota.

“Jangan paksa murid untuk membeli pakaian seragam dari sekolah. Sekolah mau jual boleh, tapi jangan memaksa siswa untuk membeli biarkan mau beli dari luar pun boleh,” kata Midji, Sabtu (11/7/2020).

Midji bahkan mengancam akan mengganti kepala sekolah yang ketahuan memungut biaya daftar ulang. “Kalau ada kepala sekolah yang melakukan pungutan daftar ulang, maka duitnya saya suruh kembalikan dan kepala sekolah saya ganti. Kemudian, kalau misalnya jual pakaian harga lebih mahal, lebih dari pasaran dan harus wajib beli juga akan kena,” tegasnya.

Langkah ini dilakukan Midji mengingat kondisi ekonomi orang tua siswa yang terdampak karena pandemi COVID-19. “Kita harus mikirlah bayar uang sekolah ada yang sampai Rp 1,6 juta, kan tidak penting juga kenapa harus beli seragam dua pasang dan batik sekolah juga belum perlu,” ucapnya.

Baca Juga3 Pasien yang Sembuh Hari Ini dari Kota Jambi

Midji juga meminta agar semua kepala sekolah untuk berinovasi di tengah kondisi COVID-19 dan dapat menyesuaikan kondisi masyarakat saat ini.

“Jadi tidak perlu dulu seperti pakai batik sekolah seharusnya tidak perlu untuk beli seragam dua stel dulu. Kalau saya baru ada wacana tapi belum putusan bahwa untuk satu tahun sekolah tidak perlu pakai seragam dulu,” pungkasnya. (tra)

Pos terkait