Menurut Sigit dalam waktu dekat beberapa part akan mulai dilokalisasi guna menjadi landasan menuju pengembangan varian listrik dari Maung.
“Nanti engine, chasis frame akan kita lokalisasi, dan bahkan untuk menjadi spring back menuju electric vehicle, itu bisa sampai 80-90 persen (TKDN),” ujarnya.
Terkait Maung yang resmi dinamai oleh Presiden Jokowi, Sigit mengungkapkan ada dua perbedaan besar dibandingkan rantis generasi terdahulu yang dikembangkan Pindad. Pertama Maung generasi ketiga memiliki desain yang lebih compact.
“Wheelbase-nya 10 inci, lebih compact. Kemudian karakteristik untuk off road dan on the road itu kita hybrid-kan, jadi tidak terlalu kasar di jalan raya tetapi juga di pegunungan tetap tangguh,” kata Sigit.
Perbedaan kedua, lanjut Sigit, adalah dari sisi fungsinya yang menjadi lebih multi-purpose.
“Ada versi untuk komando, ada yang versi untuk operasional, dan juga nanti dengan tambahan senjata bisa jadi kendaraan taktis,” ujarnya. (tra)













