Sementara itu, hingga saat ini, petugas dan warga setempat juga telah mulai melakukan proses evakuasi terhadap hewan ternak yang berada di zona merah bencana Gunung Semeru, tepatnya di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Keterangan tersebut turut disampaikan langsung oleh Sekretaris Desa Sumberwuluh Samsul Arif.
“Hari ini masyarakat mulai mengevakuasi hewan ternak dibantu petugas di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, sedangkan di Kampung Renteng relatif aman,” katanya.
“Dusun Kajar Kuning menjadi daerah terparah terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru dan evakuasi hewan ternak tidak bisa dilakukan pada hari pertama karena kondisi medan yang masih rawan,” tuturnya menambahkan.
Nantinya, hewan ternak yang berhasil dievakuasi akan dikumpulkan di Desa Penanggal dan Desa Sumbermujur.
Meski demikian, Samsul masih belum dapat memastikan apakah kebutuhan pangan untuk hewan ternak itu tercukupi atau tidak.
Diketahui, proses evakuasi hewan ternak tersebut juga ditujukan untuk mencegah adanya oknum yang memanfaatkan situasi saat ini.
Baca Juga : Erupsi Gunung Semeru: Langit Mendadak Gelap Gulita Diselimuti Awan Panas
Pasalnya, Samsul mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah menerima laporan kehilangan hewan ternak milik warga.
“Seperti yang terjadi bencana APG Gunung Semeru pada tahun lalu, kami mendapat laporan kehilangan hewan ternak saat erupsi disertai APG tahun lalu,” ujarnya.
Sebagai informasi, Pemkab Lumajang telah menetapkan masa tanggap darurat bencana terkait erupsi Gunung Semeru selama 14 hari, terhitung mulai Minggu, 4 Desember 2022.(tra)