Sementara minyak goreng dengan harga subsidi, tak sampai penyalurannya ke desa. Cuma batas mal-mal di perkotaan dan mini market-mini market di lokasi tertentu.
“Di desa mana ada mal. Mana ada indomaret atau alfamart. Mau beli minyak goreng di luar, harganya sekarang sampai Rp 30 ribu per liter,” celetuk Lis, warga setempat.
Karena itu, warga berharap pemerintah segera bertindak. Turun langsung ke desa dan tak hanya menerima laporan asal bapak senang.
“Siapa yang bilang minyak goreng di Jambi tidak langka. Ayo, turun sendiri ke desa, rakyat sudah menjerit,” timpal warga yang lain.(red)