JAMBI, Jambiseru.com – Anggota DPR RI Dapil Jambi, Edi Purwanto mengungkapkan, kegelisahan yang dirasakan para kepala desa terkait rencana penguatan peran koperasi di pedesaan.
Pengakuan itu disampaikan setelah ia bermalam di Dusun Sekeladi, salah satu dusun paling terpencil di Jambi, yang berjarak sekitar tujuh jam perjalanan.
Menurut Edi, dalam diskusinya bersama tujuh kepala desa di wilayah tersebut, muncul kekhawatiran bahwa, keberadaan koperasi justru dapat menekan perekonomian lokal yang sudah berjalan.
Para kepala desa merasa serba salah karena tidak mungkin menolak program, namun jika menerima, mereka khawatir akan muncul persoalan baru.
“Mereka bilang koperasi ini ngeri-ngeri sedap. Dana desa sudah terbatas, lalu ditambah beban kewajiban koperasi. Sementara di desa sudah ada ekosistem ekonomi yang hidup agen gas elpiji, toko kelontong, penjual pupuk, dan lainnya. Kalau semuanya disentralisasi ke koperasi, bisa mematikan usaha yang sudah ada,” kata Edi Purwanto saat Rapat Kerja dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Menteri Transmigrasi.
Edi menyinggung, kesiapan sumber daya manusia (SDM) desa yang dinilai belum kuat untuk mengelola koperasi besar. Berdasarkan sejumlah data, mungkin beberapa negara tidak lebih dari 20 persen yang memang betul betul berhasil pak.
“Visinya luar biasa, tetapi kalau pelaksanaannya tidak sesuai ekspektasi, justru bisa menimbulkan masalah baru. Anggarannya besar, ratusan triliun. Kepala desa sebenarnya punya kekhawatiran yang sama, hanya saja mereka sering tidak berani menyampaikan secara langsung,” sebutnya.
Edi mengingatkan agar pemerintah berhati-hati dalam mendorong kebijakan koperasi desa agar tidak berujung pada beban tambahan bagi pemerintah desa maupun potensi kegagalan program.
“Jangan sampai kita menyelesaikan satu masalah, tapi justru membuka masalah baru. Kalau tidak berhasil nanti, dana desa yang harus menanggungnya,” pungkasnya. (uda)













