Secara kasat mata, permainan Timnas Indonesia U-23 belum memenuhi standar yang ditetapkan untuk menjadi kandidat peraih medali emas SEA Games 2021.
Hal ini tak lepas dari kebiasaan para pemain yang masih melakukan kesalahan, terutama dalam melakukan Passing atau operan dan penguasaan bola.
Kesalahan dalam melakukan Passing saat membangun permainan dari belakang membuat lawan bisa mendapat penguasaan bola dan mengancam pertahanan Indonesia.
Sepanjang fase grup ini, gawang Timnas Indonesia U-23 banyak mendapat serangan dari lawan karena pemain kerap salah Passing ataupun saat menguasai bola.
2. Penyelesaian Akhir atau Finishing

Nyatanya, sejak Piala AFF 2020 lalu hingga SEA Games 2021 ini penyelesaian akhir masih menjadi problem utama Timnas Indonesia, baik di tim senior maupun kelompok umur.
Memang di sepanjang grup A ini Timnas Indonesia U-23 mampu mencetak 11 gol dalam tiga laga. Tapi, catatan itu dirasa kurang jika melihat banyaknya peluang yang disia-siakan.
Namun hasil akhir berkata lain. Timnas Indonesia U-23 hanya bisa mencetak tiga gol saja. Penyelesaian akhir pun harus diperbaiki agar tidak menghambat langkah skuat Garuda Muda di semifinal.
3. Organisasi Permainan
Bisa dikatakan, hampir seluruh gol dan kemenangan Timnas Indonesia U-23 sepanjang grup A SEA Games 2021 ditentukan oleh kualitas individu pemain.
Dalam tiga laga masing-masing kontra Timor Leste, Filipina dan Myanmar, Timnas Indonesia U-23 kerap menghasilkan kolaborasi apik antar pemain.
Namun mendadak, kolaborasi ini hilang di tengah laga. Sehingga permainan Timnas Indonesia U-23 pun mulai buyar dan mudah diantisipasi lawan.
Saat permainan buyar, para pemain dengan kualitas individu pun mulai beraksi. Sehingga bisa dikatakan kemenangan Timnas Indonesia U-23 di babak grup SEA Games 2021 ini kebanyakan karena kualitas individu para pemain. (esa)
Sumber : suara.com (media partner jambiseru.com)