Kenapa Akun Instagram @h.a.rahmat_official Wajib Diikuti Warga Jambi? Ini Ulasan Lengkapnya

Kenapa Akun Instagram @h.a.rahmat_official Wajib Diikuti Warga Jambi? Ini Ulasan Lengkapnya
Kenapa Akun Instagram @h.a.rahmat_official Wajib Diikuti Warga Jambi? Ini Ulasan Lengkapnya.Foto: Jambiseru.com

INSTAGRAMJambiseru.comKalau ngomongin politisi Jambi yang mulai aktif membangun citra digital dengan cara rapi, konsisten, dan relatable, nama H Abdul Rahman masuk dalam deretan yang menarik buat diulas. Apalagi lewat akun Instagram resminya, @h.a.rahmat_official, beliau bukan cuma tampil sebagai politisi, tapi sebagai figur publik yang mencoba membangun hubungan yang lebih dekat dengan masyarakat. Dan… ya, kadang itu yang sebenarnya dibutuhkan warga: kedekatan yang terasa nyata meskipun lewat layar.

Mari kita bedah gaya komunikasi, pilihan konten, dan kesan keseluruhan dari akun ini…

1. Kesan Pertama: Rapi, Formal, tapi Tetap Humanis

Begitu membuka feed-nya, kamu bakal merasa kalau akun ini memang dikelola dengan niat. Dominasi foto kegiatan kedinasan, pertemuan masyarakat, agenda pemerintahan, sampai momen-momen publik lainnya tersusun dengan warna feed yang konsisten.

Tidak terlalu hectic, tidak juga terlalu “pamer prestasi” — seimbang. Nuansa formal tetap terasa, tapi dalam beberapa unggahan, H Abdul Rahman terlihat mencoba menghadirkan sisi personal: senyum hangat, interaksi santai dengan warga, atau momen-waktu lapangan yang natural.

Ada vibe yang bilang: “Ini politisi yang bekerja, tapi tetap ingin terlihat dekat.”

2. Kontennya Fokus pada Kinerja dan Kehadiran di Tengah Masyarakat

Kalau kamu tipe yang suka tahu apa saja kegiatan wakil atau pejabat publik, akun ini cocok banget. Hampir setiap postingan menunjukkan aktivitas nyata:

Kunjungan ke masyarakat

Agenda pemerintahan

Program pembangunan

Pertemuan dengan tokoh daerah

Aktivitas sosial dan keagamaan

Yang menarik adalah cara penyajiannya. Caption ditulis jelas, informatif, tidak bertele-tele. Ada pesan, ada tujuan, dan ada konteks. Ini penting, karena banyak akun pejabat yang kadang cuma upload foto tanpa narasi yang memadai… dan itu bikin audiens bingung sebenarnya kegiatan itu tentang apa.

Akun ini tidak begitu—narasinya lengkap, tapi tidak membosankan.

3. Gaya Komunikasi: Formal, Santun, dan Konsisten

Di Instagram, tone komunikasi sangat menentukan citra. H Abdul Rahman memilih gaya yang formal tapi tetap ramah, penuh diksi sopan, dan cocok untuk seorang politisi daerah. Tidak ada kata-kata yang terlalu provokatif atau kontroversial.

Kesan yang muncul:
Stabil, aman, dan bisa dipercaya.

Mungkin ini strategi yang disengaja… dan jujur aja, untuk seorang politisi, strategi ini efektif. Alih-alih membuat konten sensasional, beliau memainkan jalur “kedewasaan politik”.

4. Interaksi dengan Followers

Dari beberapa postingan, terlihat akun ini cukup responsif. Komentar-komentar masyarakat sering mendapat respon, meskipun singkat. Tapi justru poinnya bukan panjangnya balasan… melainkan niat untuk hadir.

Engagement seperti ini penting untuk membangun hubungan dan citra kedekatan. Karena rakyat tidak selalu menuntut pejabat untuk turun langsung setiap hari—kadang sekadar membalas komentar pun cukup meninggalkan kesan positif.

5. Kualitas Visual & Branding

Akun ini punya identitas visual yang rapi:

Foto jelas dan profesional

Komposisi gambar stabil

Warna feed konsisten

Postingan tidak “berantakan”

Ini menunjukkan bahwa tim media beliau sangat memperhatikan citra digital. Untuk politisi, branding visual bukan sekadar estetika—ini bagian dari pesan bahwa mereka bekerja dengan profesional.

Dan… ya… kelihatan banget pengelolaannya tidak asal-asalan.

6. Kesimpulan

Kalau dirangkum, akun ini ibarat pejabat yang datang ke rumah warga… bawa kabar baik, bawa laporan kinerja, bawa senyum, tapi tetap sopan dan tidak “nyinyir”. Ada kedewasaan cara bicara, ada kehangatan di beberapa unggahan, dan ada usaha untuk menghadirkan diri di tengah masyarakat lewat media sosial.

Cocok diikuti buat warga Jambi yang ingin tahu perkembangan daerah, kinerja politisi, atau cuma pengen merasa “didekati” oleh pejabatnya.
Nggak melebih-lebihkan, tapi juga nggak minus. Pas. (gie)

Pos terkait