Nilai Kematian Ratusan Petugas KPPS Tak Lazim, Andi Arief Minta Gelar Autopsi

andi-arief
Politisi Partai Demokrat, Andi Arief, (ist)

Jambi Seru – Politisi Partai Demokrat, Andi Arief meminta agar pihak Kepolisian melakukan autopsi pada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia. Sebab, menurut Andi, kematian para anggota KPPS itu tidak lazim.

BACA JUGA: KPU Tebo Diperintahkan Jawab Surat DPW PKS Jambi Secara Resmi

Pernyataan tersebut diungkap Andi melalui cuitannya di media sosial twitter pada Minggu (28/4/2019) pukul 09.46 WIB. Andi menyebut anggota KPPS yang wafat sudah hampir mencapai 300 orang.

Bacaan Lainnya

“Hampir 300 petugas TPS dan beberapa polisi wafat dalam pemilu. Ini tidak lazim, seharusnya diautopsi, diselidiki kematian massal ini,” cuit Andi melalui akun @AndiArief__

Dalam cuitannya, Andi mengaku curiga dengan wafatnya para anggota KPPS itu. Andi membandingkan jumlah korban Pemilu 2019 yang lebih banyak dari Pemilu Filipina yang lebih brutal karena ada insiden penembakan.

“Harus ada hipotesa yang tumbuh jangan-jangan ada sesuatu. Pemilu brutal Filipina saja tak sebanyak ini,” kata Andi.

Sebelumnya, data terbaru KPU RI, Jumat (26/4/2019) menunjukan sebanyak 230 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di beberapa daerah di Indonesia meninggal dunia karena kelelahan saat bertugas. Data tersebut bertambah dari sebelumnya 225 orang dinyatakan meninggal dunia.

Komisioner KPU, Viryan Aziz menjelaskan, data tersebut berdasarkan laporan yang diterima hingga pukul 12.00 WIB sebanyak 230 orang petugas dikabarkan meninggal dunia dan 1.671 orang sakit.

BACA JUGA: Demokrat Pastikan Setia Pada Prabowo

“Wafat 230, sakit 1.671. Total 1.901 tertimpa musibah,” tutur Viryan saat dikonfirmasi, Jumat(26/4/2019). (put)

Pos terkait