JAMBISERU.COM, Bungo – Terkait berita kemunculan seekor harimau Sumatera di hutan dekat Dusun Buat, Kecamatan Bathin III Ulu, Kabupaten Bungo yang membuat warga sekitar resah akhirnya pihak UPTD KPHP Bungo turun ke lokasi.
BACA JUGA: Pasangan Gay, Dosen dan Mahasiswa Digerebek Warga di Rumah Kontrakan
Kemunculan harimau itu, dibenarkan oleh kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Bungo, Unit 2 dan 3, Dendi Wisnu Nurgoho saat dikonfirmasi sidakpost.id, Senin (2/09).
Kemuculan harimau tersebut sekira pukul 18.00 wib, ada juga yang melihat pukul 13.00 wib. Dominan kemuculan masum waktu magrib atau mau masuk waktu malam.
“Benar petugas kami, sudah turun ke lokasi yang dimana ada warga yang melihat kemunculan harimau Sumatera. Ada enam orang saksi yang melihatnya secara langsung. Selain itu, satu orang mendengar langsung suara harimau mengaum di tengah kebun,” kata Dendi, Senin (2/9/2019).
Dikatakannya, keterangan saksi yang melihat secara langsung harimau itu, ukuran perutnya sampai ke tanah. Kalau berdasarkan itu, maka bisa dikatakan harimaunya besar, namun setelah di cek ke lokasi anggota tidak menemukan cakaran, kotoran atau bekas jejaknya.

“Memang ada satu bukti yang bisa kita di prediksi bahwa kemunculan harimau itu benar, ada seekor bangkai babi yang sudah dimangsa. Karena kebiasaan dari harimau itu, bila memangsa seekor binatang tidak langsung dihabiskan pasti dibiarkan begitu saja. Setelah itu, dia pasti muncul lagi memakan bangkai yang dia tinggal tersebut,” kata Dendi dilansir Sidakpost.id–media partner Jambiseru.com.
Lanjut Dendi, kita lihat saja dalam dua pekan ini, kalau masih muncul maka segera dipasang perangkap dimana tempat dia muncul tersebut. Sejauh ini, pihak KPHP Bungo sudah berkordinasi ke pihak BKSDA terkait kemuculan harimau tersebut.
“Setelah di cek kelapangan, kemuculan harimau itu bukan pada pintasannya. Karena pintasan dari harimau itu sendiri, sudah kita pasangan kamera trap. Jadi setiap harimau itu melewari pintasan maka akan diketahui kemana arahnya,” katanya.
Sebut Dendi, dirinya menghimbau kepada warga jangan ada bertindak sendiri. Karena harimau itu, adalah satwa yang dilindungi. Ada yang menjadi kecurigaan saat turun ke lokasi, kemunculannya itu, bukan di pintasan akan tetapi di sekitar kebun durian milik masyarakat.
BACA JUGA: Tri Susanti Korlap Aksi di Asrama Papua Resmi Ditahan Polda Jatim
“Apakah kemunculan harimau memang karena habis makanan, atau karena faktor lain. Jaraknya juga cukup jauh sekitar 5 Km dari hutan lindung yang sudah dipasang kamera trap. Kita lihat saja kalau masih muncul juga maka segera dipasang perangkap,” tukasnya. (put)













