Opini Musri Nauli : Ketapang

Opini Musri Nauli
Musri Nauli. Foto : Istimewa

Jambi Seru – Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, ketapang adalah pohon besar, daunnya lebar, buahnya bertempurung keras, kulitnya untuk menyamak kulit, bijinya dapat dibuat minyak〔Terminalia catatapa). Ketapang dapat juga diartikan “biji ketapang” dan “minyak ketapang”.

Ketapang juga dapat diartikan sebagai ampas kelapa.

Nama Ketapang juga sering dilekatkan nama tempat. Seperti Teluk Ketapang yang termasuk kedalam Marga Tungkal Ilir. Sekarang Teluk Ketapang adalah nama Desa yang termasuk kedalam Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Bacaan Lainnya

Didalam buku Prof. Dr. S Budhisantoso, dkk, Kajian Dan Analisa Undang-undang Piagam dan Kisah Negeri Jambi, Teluk Ketapang juga disebutkan bagian dari kekuasaan Tujuh Koto atau Kembang Paseban yang meliputi Teluk Ketapang, Muaro Tambun, Nirah, Sungai Abang, Teluk Kayu Putih, Kuamang dan Tanjung.

Menurut pengetahuan ditengah masyarakat Kumpeh, daun ketapang biasa disebutkan dalam dialek “ketepeng”, dapat tumbuh subur di sepanjang jalan dan kebun di daerah gambut.

Daunnya kemudian dimanfaatkan.

Berguna dan dapat berfungsi untuk obat gosok luar kulit. Baik untuk menghilang panu, penghilang rasa gatal-gatal, kelainan kulit yang disebabkan infeksi akibat parasit.

Cara pengolahannya dengan cara mencuci daun kemudian ditumbuk atau diremas-remas. Dapat juga digosok atau ditumbuk.

Bisa juga direndam dalam air garam selama 30 menit. Kemudian direndam selama seharian (24 jam). Setelah itu dikeringkan daunnya dibawah sinar matahari selama 2-3 hari. Hingga kering.

Kemudian ditempelkan pada kulit yang gatal.

Dengan demikian maka ketapang (ketepeng) adalah pengetahuan yang Sudah lama dikenal dan menjadi pengetahuan sehari-hari ditengah masyarakat gambut. (*)

Advokat. Tinggal di Jambi

Pos terkait