Jambi Masuk Empat Besar Daerah Rawan Narkoba di Seluruh Indonesia

ilustrasi-napza
Ilustrasi. (ist)

JAMBISERU.COM, Tebo – Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jambi
Brigjen pol Drs Heru Pranoto, M.Si menyebutkan bahwa sekarang ini Provinsi Jambi berada diposisi sangat mengkhawatirkan terkait napza karena berada diposisi ke 4 se Indonesia.

BACA JUGA: Dua Pelaku Curat Diringkus Polisi

“Berdasarkan hasil penelitian ditahun 2017, Provinsi Jambi berada diperingkat ke 4 se Indonesia, ini sangat mengejutkan karena sangat rawan bahkan lebih rawan dibandingkan kota-kota besar dan provinsi besar yang padat penduduknya di Indonesia,” terangnya kepada wartawan usai acara kunkernya ke Kabupaten Tebo untuk berdialog dengan tokoh masyarakat, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda.

Bacaan Lainnya

“Indonesia kecenderungan orang memakai napza 1,7-2,2 % dari jumlah penduduk Indonesia, artinya sekitar 3,3 juta yang menggunakan napza, dengan rincian 59% pengguna napza dari kalangan pekerja, 20% dari kalangan pelajar 2,02%,” terangnya lagi.

Sementara itu untuk Provinsi Jambi sendiri sekitar 53 ribu penduduk Jambi terlibat pengguna napza.

“Dengan rincian antara lain 33.374 orang dari kalangan pekerja, 12.763 orang dari tingkat pendidikan dan 9040 orang umum,” rincinya lagi.

Dengan kondisi rawannya Provinsi Jambi, menjadi pekerjaan rumah yang sangat berat bagi BNNP Jambi.

“Apalagi sekarang ini pengedar napza sudah menyasar hingga kepelosok desa-desa, makanya kita melakukan kunjungan ke daerah untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bahayanya napza terutama generasi muda,” lanjut Jenderal Polisi berbintang satu ini.

Tidak hanya itu saja, dikatakannya lagi bahwa dengan posisi sangat mengkhawatirkan terkait napza, BNNP Jambi terus berupaya mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bahayanya napza.

BACA JUGA: Videonya Viral, Kasus Anak Gadis Digilir 5 Pemuda di Pondok Terungkap

“Selama ini banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahaya napza itu sendiri karena mendapatkan informasi hanya sepotong-sepotong dan kondisi inilah yang dimanfaatkan oleh para bandar, melalui kegiatan seperti ini kita berharap masyarakat bisa mengetahui tentang sangat bahayanya napza bagi penggunanya,” pungkasnya. (yan)

Pos terkait