Al Haris Ways : Sayangi Ibu, Muliakan Ia, Surga Itu Bernama Ridho Ibu

Al Haris Ways : Sayangi Ibu, Muliakan Ia, Surga Itu Bernama Ridho Ibu
Al Haris Ways : Sayangi Ibu, Muliakan Ia, Surga Itu Bernama Ridho Ibu.Foto: Jambiseru.com

Oleh : Al Haris *

Hari Ibu selalu datang dengan cara yang sederhana. Tidak ribut. Tidak bising. Tapi justru di situlah ia mengetuk pelan hati kita. Mengingatkan pada satu sosok yang sering kita sebut namanya, tapi kadang lupa kita bahagiakan sepenuh jiwa: ibu.
Sayangi ibu.

Kalimat itu terdengar singkat, bahkan klise. Tapi ketika dipikirkan lebih dalam, maknanya panjang sekali. Sepanjang malam-malam tanpa tidur yang ia lewati saat kita sakit. Sepanjang doa-doa yang ia panjatkan diam-diam, bahkan ketika kita tidak tahu sedang berjuang apa.

Ibu mengasuh kita tanpa kontrak.
Merawat kita tanpa syarat.
Membesarkan kita tanpa pernah meminta balasan.

Dari ibulah kita belajar arti sabar yang sesungguhnya. Sabar menunggu anaknya pulang. Sabar menghadapi kerasnya hidup. Sabar memaafkan, bahkan ketika hatinya sendiri lelah.

Hari ini, mungkin kita sudah dewasa.
Sudah sibuk.
Sudah merasa kuat.

Tapi di mata ibu, kita tetap anak yang sama. Anak yang dulu ia gendong, ia ajari berjalan, ia doakan setiap selesai salatnya. Dan dari semua pencapaian hidup yang kita banggakan, sering kali ada satu kekuatan yang luput kita sebut: doa ibu.

Saya percaya, surga itu bukan sekadar tujuan akhir.

Surga adalah jalan panjang yang dimulai dari bagaimana kita memperlakukan ibu hari ini. Dari tutur kata kita. Dari perhatian kecil. Dari kesediaan mendengar, meski hanya sebentar.

Ridho ibu bukan hadiah instan.
Ia lahir dari bakti yang konsisten.
Dari sikap yang tulus.
Dari hati yang tidak sekadar ingat saat hari peringatan.
Dan bagi kita yang ibunya telah lebih dulu dipanggil Allah…

Ibu…
Ananda rindu.
Rindu suara yang menenangkan.
Rindu nasihat yang dulu terasa biasa, tapi kini terasa sangat bermakna.
Rindu doa-doa yang selalu datang tepat waktu, bahkan ketika kita tidak meminta.

Hari Ibu 2025 ini menjadi pengingat:
Jika ibu masih ada, peluklah.
Jika ibu jauh, hubungilah.
Jika ibu telah tiada, kirimkan doa terbaik.

Semoga Allah membalas setiap air mata, setiap peluh, dan setiap pengorbanan ibu dengan tempat terbaik di sisi-Nya.

Dan semoga kita, anak-anaknya, masih diberi waktu dan kesadaran untuk membalas cinta itu—meski tak akan pernah benar-benar cukup.
Aamiin.
(*)

* Al Haris, Gubernur Jambi

Pos terkait