Menteri KP Antara Sandiaga Uno dan Nimmi, Ini Profil Keduanya

menteri kp
Sandiaga Uno dan Nimmi Zulbainarni. (Ist)

Jambiseru.com – Posisi Menteri KP (Kelautan dan Perikanan) saat ini kosong. Luhut Binsar Pandjaitan, telah ditunjuk presiden sebagai ad Interim. Namun tampaknya Presiden Jokowi tengah mencari pengganti Edhy Prabowo untuk mengisi kekosongan tersebut.

Dua nama mencuat sebagai Menteri KP, yaitu Sandiaga Uno dan Nimmi Zulbainarni. Mereka berdua dikabarkan memiliki peluang kuat untuk menduduki kursi tersebut.

Diketahui, Sandiaga Uno saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Sementara Nimmi Zulbainarni menjabat sebagai Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan. Dikabarkan, Presiden sedang mempertimbangkan kedua tokoh tersebut untuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.

Bacaan Lainnya

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Pasukan Khusus Dikerahkan Buru Kelompok MIT Ali Kelora

Bahkan, menurut sumber, Sandiaga Uno sumber sudah menemui Mensesneg Pratikno. Kedatangannya untuk membahas soal kans didapuk Jokowi menjadi pengganti teman separtainya yang kini ditahan KPK.

Peluang Sandiaga sendiri disebut-sebut lebih besar dari Nimmi. Namun keputusan kembali di tangan presiden.

“75 persen sudah pasti Sandi yang dipilih Presiden. Tapi, tetap bisa saja berubah di last minute,” kata sumber tersebut.

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Presiden Jokowi Mengutuk Keras Serangan MIT di Sigi

Berikut profil keduanya.

Sandiaga Salahuddin Uno

Sosok yang satu ini pasti sudah dikenal seluruh masyarakat Indonesia. Sebab ia pernah mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden yang berpasangan dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu. Sebelum mengikuti pilpres, ia juga menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan sejak 2017.

Pria kelahiran Pekanbaru 51 tahun silam ini, meraih gelar pendidikan di Wichita State University (1990), George Washington University (1992), dan gelar doktornya diraih tahun ini dari Universitas Pelita Harapan.

Terkait masalah perikanan di tanah air, pria pendiri PT Saratoga Investama Sedaya itu, pernah bicara soal komitmennya pada nelayan saat Pilpres 2019. Namun ia memang tak banyak berurusan dengan sektor kelautan atau perikanan.

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Meski Bermasalah Luhut Tetap Izinkan Ekspor Benih Lobster

Beberapa masalah perikanan yang dulu pernah disampaikannya seperti mempermudah regulasi penangkapan ikan, memperlancar distribusi bahan bakar bagi nelayan, memastikan harga jual ikan yang layak, hingga memberi beasiswa bagi anak-anak nelayan hingga S3.

Dirinya juga pernah menentang keras kebijakan Menteri Susi, yang kemudian menjadi kontroversi. Kala itu ia menentang kebijakan larangan cantrang. Karena menurut Sandi, kebijakan menteri Susi melarang penggunaan cantrang sangat merugikan nelayan. Keduanya pun sempat berseteru akibat janji politik tersebut.

“Kebijakan (larangan cantrang) itu sangat merugikan nelayan. Jangan hanya karena kita memperhatikan lingkungan, lantas membuat para nelayan dibatasi mencari ikan. Insya Allah di bawah Prabowo-Sandi nelayan pantura sejahtera,” janji Sandi, Selasa (26/3/19).

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Rapat Paripurna, DPRD Batanghari Lakukan Pengesahan RAPBD 2021

Namun perseteruan keduanya tak berlangsung lama. Belakangan hubungan Sandi dan Susi mesra kembali. Karena memang hubungan keduanya selama ini cukup baik. Seperti pada pada Februari 2018, keduanya sempat menyedot perhatian masyarakat luas saat keduanya berlomba adu cepat dalam ‘Festival Danau Sunter’ yang digelar kumparan.

Sandi saat itu sebagai Wakil Gubernur DKI dan Susi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Sandi berenang dan Susi mengayuh paddle, mengelilingi danau Sunter sejauh 1 km. Keduanya memiliki keinginan yang sama agar danau-danau di Jakarta bisa bersih sebening danau di Swiss.

Beberapa pekan lalu, Sandi juga melawat ke rumah Susi di Pangandaran, Jawa Barat. Sandi dan Susi melakukan aktivitas laut bersama dan syuting untuk acara ‘Cek Ombak’.

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Kapolda Jambi Hadiri Penandatanganan Kesepakatan Damai Desa Muak dan Semerap

Nimmi Zulbainarni

Kandidat Menteri KP satu lagi yaitu Dr Nimmi Zulbainarni. Dia adalah Penasihat Menteri KP Bidang Sosial Ekonomi Perikanan.

Nimmi dikenal sebagai dosen dan pengamat perikanan tangkap Institut Pertanian (IPB) Bogor, Jawa Barat. Nimmi juga menjabat Sekjen Masyarakat Perikanan Nusantara.

Gelar pendidikannya semua diraih dari IPB, sebagai berikut:
S1 Institut Pertanian Bogor (1997) Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan Perikanan.
S2 Institut Pertanian Bogor (2002)Ilmu Ekonomi Pertanian (perikanan).
S3 Institut Pertanian Bogor (2011) Ilmu Ekonomi Pertanian (perikanan)

Sama seperti Sandi, Nimmi juga punya sikap cantrang lebih baik dilegalkan. Dia pernah dilibatkan Partai NasDem untuk uji petik soal alat tangkap yang mendukung nelayan.

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Bawa Tabung Oksigen, H Mashuri Sampaikan KUA dan PPAS 2021

“Kita telah melakukan kajian di 5 kabupaten di Jawa Tengah hasilnya 66.641 orang akan kehilangan pekerjaan jika alat tangkap ini dilarang, sehingga total kerugian bisa mencapai 3,4 triliun,” jelas Nimmi dikutip dari website NasDem.

Sejumlah pengamat memprediksi kursi Menteri KP akan diserahkan kepada Sandiaga Uno karena merupakan jatah Partai Gerindra di kabinet.

Jika memakai perhitungan politik yang mengakomodasi koalisi, maka Sandiaga dinilai lebih dipilih Jokowi menggantikan Edhy Prabowo sebagai menteri KP.

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Ziarah ke Makam Raja Jambi Paduka Berhala, Al Haris Prihatin

“Ya kalau bicara potensi tentu Gerindra lebih berpeluang karena KKP kan slot kementerian yang menjadi jatah Gerindra kan dalam berkoalisi. Kalau ada nama Sandi, ya Sandi kuat gitu,” kata Adi, Kamis (26/11/2020). (tra)

Sumber : kumparan.com

Pos terkait