Bahkan, kasus harimau vs manusia sering terjadi di daerah-daerah dalam Provinsi Jambi.
Tak sedikit korban terkaman harimau ini. Sampai akhirnya BKSDA bergerak dan mengamankan harimau ini dari kampung warga.
Sebagai “datuk”, harimau jenis ini tak lagi mengayomi manusia. Dari hari ke hari posisinya sangat mengancam karena habitatnya mulai hilang.
Itu terjadi karena sebagian besar habitat harimau yang berupa hutan tropis, sudah tergerus karena aktivitas penebangan liar.
Belum lagi perkembangan lahan kebun sawit. Migrasi dari komoditi karet ke komoditi sawit, membuat pembukaan lahan besar-besaran terjadi.(tra/tribunnews/berbagai sumber)













