Trump Memprovokasi Pendukungnya, Minta Serbu Capitol

Trump Memprovokasi Pendukungnya
Donald Trump. Foto : Istimewa

Jambiseru.com – Kerusuhan parah terjadi di Gedung Kongres AS atau US Capitol Hill, Washington DC. Kerusuhan ini terjadi, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memprovokasi pendukungnya.

Berita Jambiseru[dot]com LainnyaKapolda Pimpin Sertijab 5 Pejabat Utama Polda Jambi

Seperti diketahui, usai kalah pada pemilu 3 November 2020 lalu, Trum selalu menyebarkan tuduhan-tuduhan soal kecurangan pada pemilu. Puncaknya, Trum memprovokasi pendukungnya, minta serbut Capitol.

Trump berulang kali melakukan hal tersebut. Dorongan dilakukan Trump lewat cuitannya di Twitter. Kini Twitter telah menangguhkan akun Donald Trump karena mengandung “ancaman kebebasan”.

Pada 20 Desember 2020 lalu, Trump memposting twit soal kecurangan dan permintaan agar pendukungnya bergerak ke ibu kota Washington DC.

“Secara statistik tidak mungkin kita kalah pada pemilu 2020,” kata Trump lewat twit 20 Desember lalu, seperti dikutip dari Reuters.

“Protes besar di DC 6 Januari, datang dan menggila!” perintah Trump.

Perintah Trump kepada pendukungnya meninggalkan luka mendalam. Upaya menduduki Capitol saat parlemen membahas peresmian kemenangan Joe Biden menyebabkan empat orang tewas.

Satu karena tertembak. Sedangkan tiga lainnya kehilangan nyawa lantaran kondisi medis.

Sementara itu, 52 pendukung Trump lainnya juga berurusan dengan hukum lantaran ditangkap polisi.

Bukan hanya itu, Capitol yang merupakan simbol demokrasi di AS rusak di beberapa bagian.

Berita Jambiseru[dot]com LainnyaKomnas HAM Sebut Punya Ribuan Video Insiden Tewasnya Laskar FPI

Sampai saat ini Trump tidak mengecam aksi kekerasan di Capitol. Ia malah menyemangati pendukungnya dan berkata: “We love you.” (tra)

Sumber : Kumparan.com

Pos terkait