Guru Agama Ditusuk Hingga Tewas Usai Tegur Murid Merokok

ilustrasi-tewas
Ilustrasi. (ist)

JAMBISERU.COM – Seorang guru agama Kristen SMK Ichthus, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara ditikam hingga tewas oleh muridnya sendiri, FL.

BACA JUGA: Harga Bawang Merah di Batanghari Naik 100 Persen

Kejadian pada Senin (21/20/2019) itu menghebohkan publik steelah videonya tersebar di media sosial.

Bacaan Lainnya

Dalam video itu, tampak FL, berseragam sekolah putih abu-abu, menggenggam senjata di tangan kanannya, sementara Alexander, berjaket merah, tergolek di rerumputan, tak berdaya dianiaya FL.

FL terus menyerang Alexander menggunakan senjata pada genggamannya, sampai helm biru yang dikenakan Alexander lepas.

Alexander pun berusaha menghentikan muridnya, tetapi tak berhasil. Ia sempat meneriakkan nama Tuhan ketika dihajar FL.

“Dalam nama Yesus! Dalam nama Yesus! Setop, setop! Dalam nama Yesus!” seru korban.

Setelah itu FL pergi, dan sang guru bangkit berdiri lalu berjalan ke arah seorang wanita berpakaian cokelat yang datang menghampirinya.

“Tolong! Bawa akang ke rumah saki (Tolong bawa saya ke ke rumah sakit! -red) Bawa akang ke rumah saki! Bawa akang ke rumah saki!” teriaknya.

siswa-smk-tusuk-guru-sendiri
Alexander Pangkey (54), guru agama Kristen di SMK Ichthus, Kecamatan Mapanget Manado, Alexander Pangkey (54) ditikam oleh siswanya sendiri.[Facebook]
Alexander dilarikan ke RS AURI seusai kejadian itu, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Prof Kandouw Malalayang. Di sana ia mengembuskan napas terakhir pada sekitar pukul 20.45 WITA akibat sembilan luka tikaman.

Kejadian nahas ini berawal saat korban menegur siswa C, FL, dan OU karena kedapatan sedang merokok di lingkungan sekolah pada pagi hari. Korban kemudian menyuruh FL pulang. Lalu OU protes dan terlibat adu mulut dengan korban.

Beberapa saat kemudian, FL datang kembali ke sekolah, membawa pisau. Tanpa basa-basi, FL langsung menikam tubuh korban, yang sedang duduk di sepeda motor Suzuki Nex DB 3261 AL. Usai menganiaya korban, pelaku langsung melarikan diri.

Kapolsek Mapanget Ajun Komisaris Muhlis Suhani membenarkan bahwa korban sudah meninggal.

BACA JUGA: AKBP Mardiono Hadiri Hari Santri Nasional di Mestong

“Iya, benar, korban meninggal dunia. Kami lagi melakukan pengusutan terkait kasus ini,” kata dia, seperti diberitakan Zonautara.com–jaringan Suara.com (media partner Jambiseru.com). (put)

Pos terkait