Indonesia Masuk Daftar 16 Negara yang Tak Boleh Dikunjungi Warga Arab Saudi

Ilustrasi bendera Arab Saudi.
Ilustrasi bendera Arab Saudi.

Jambi Seru – Beberapa hari lalu pemerintah Arab Saudi mengeluarkan aturan berupa larangan pada warganya untuk berkunjung ke 16 negara. Ternyata, Indonesia masuk daftar 16 negara yang tak boleh dikunjungi warga Arab Saudi.

Diketahui jika aturan tersebut diumumkan pada Sabtu (21/5/2022) oleh Direktorat Jenderal Paspor Arab Saudi atau Jawazat. Kasus Covid menjadi latar belakang aturan tersebut dikeluarkan.

“Warga negara Arab Saudi dilarang bepergian ke 16 negara karena kasus COVID-19 di negara-negara tersebut,” ungkap Jawazat Arab Saudi, dilansir oleh Saudi Gazette.

Bacaan Lainnya

Mengutip dari kanal pemberitaan yang sama, Jawazat Arab Saudi juga memberlakukan peraturan yang mewajibkan warganya mendapatkan tiga dosis vaksin atau tidak melebihi tiga bulan setelah menerima dosis vaksin kedua saat hendak bepergian ke luar negeri.

Pengecualian diberikan kepada warga atas alasan kondisi kesehatan yang mencegah mereka untuk layak divaksin.

Usai larangan tersebut diumumkan, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia ikut buka suara. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Teuku Faizasyah menyebut bahwa perkembangan pencegahan penularan kasus Covid-19 sudah menunjukkan kemajuan yang signifikan.

“Bahkan kondisi di Tanah Air sudah lebih baik dari banyak negara dunia pada umumnya,” tutur Faizasyah.

Faizasyah juga turut membandingkan bahwa perkembangan pandemi di Indonesia sudah jauh lebih baik dengan negara-negara Barat.

Mengenai tanggapan dari pihak Arab Saudi, Faizasyah belum mendapatkan respon pasti. Kini, Kemenlu masih menunggu jawaban atas pelarangann tersebut.

Perkembangan pemulihan pandemi COVID-19 di Indonesia

Senada dengan Faizasyah, laporan Kemenkes juga menunjukkan beberapa perkembangan signifikan bagi penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia.

Berdasarkan dari data yang diakses Selasa (23/5/2022), vaksinasi di seluruh Indonesia sudah menunjukkan angka yang tinggi.

Yakni dengan rincian dosis 1 sudah mencapai 95,98 persen sasaran, dosis 2 sudah mencapai 80,11 persen dan dosis booster mencakup 21,18 persen.

Pos terkait