Jambiseru.com, Tanjabbar – Suasana haru dan penuh kekhusyukan menyelimuti Masjid Nurdin Hasanah, Kota Jambi, pada Jumat (23/5/2025). Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag., kembali berdiri di mimbar sebagai imam sekaligus khatib Jumat momen langka yang membangkitkan nostalgia sekaligus mempererat ikatan spiritual antara pemimpin dan umat.
Masjid yang pernah menjadi tempat dakwah rutinnya sebelum menjabat sebagai bupati itu, hari ini kembali menjadi saksi bagaimana Anwar Sadat tak hanya memimpin secara administratif, tapi juga secara ruhani.
Dalam khutbah yang menggugah hati, Bupati Anwar Sadat mengangkat tema seputar keutamaan bulan Dzulhijjah dan makna ibadah haji sebagai perjalanan spiritual yang menguji keikhlasan dan ketundukan seorang hamba.
“Bulan Dzulhijjah adalah waktu yang sangat mulia. Di dalamnya terkandung makna pengorbanan, keikhlasan, dan totalitas penghambaan kepada Allah. Ibadah haji mengajarkan kita tentang kesabaran, kerendahan hati, dan pengingat akan kefanaan hidup,” ucapnya di hadapan ratusan jamaah yang memadati masjid.
Tak hanya menyampaikan pesan takwa, Bupati juga mengajak seluruh jamaah untuk bersatu dalam doa bagi para calon haji asal Provinsi Jambi yang tengah menunaikan rukun Islam kelima di Tanah Suci.
“Mari kita doakan saudara-saudara kita yang sedang menjalankan ibadah haji, semoga diberi kekuatan, kelancaran, serta pulang dengan predikat haji yang mabrur,” ajaknya, disambut dengan lantunan amin dari para jamaah.
Setelah salat Jumat usai, suasana hangat semakin terasa saat Bupati menyempatkan diri bersilaturahmi dengan jamaah dan pengurus masjid. Banyak di antara mereka yang tampak terharu dan bangga bisa kembali menyambut sosok yang tak hanya dikenal sebagai pemimpin daerah, tapi juga dai yang membumi.
“Alhamdulillah, ini seperti pulang ke rumah lama. Saya bersyukur bisa kembali menyampaikan khutbah di sini, sekaligus bertemu sahabat-sahabat lama,” tutur Bupati dengan senyum bersahaja.
Kehadiran Anwar Sadat di Masjid Nurdin Hasanah tak hanya menjadi pengingat akan pentingnya kepemimpinan yang dekat dengan masjid, tapi juga menegaskan bahwa nilai spiritual adalah fondasi utama dalam membangun masyarakat yang berakhlak dan harmonis. (*/Put)












