Proyek Peningkatan Jalan Desa Sungai Paur Kualitasnya Diragukan oleh Warga Setempat

img 20251015 wa0070
Proyek Peningkatan Jalan Desa Sungai Paur, Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjabbar.

Jambiseru.com, Tanjabbar – Proyek peningkatan jalan di Desa Sungai Paur, Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), senilai Rp700 juta yang bersumber dari APBD 2025, menuai kritik dari warga setempat. Mereka meragukan mutu dan kualitas proyek tersebut.

Warga menyoroti kualitas hamparan batu dan pemasangan box culvert yang dinilai tidak sesuai standar. “Hamparan batunya tidak merata dan terlalu tipis. Box culvert juga tidak diperhatikan,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Warga juga mempertanyakan pengawasan proyek yang diduga minim, sehingga kualitas jalan tidak sebanding dengan anggaran yang dikeluarkan.

“Kami berharap BPK, Inspektorat, dan aparat penegak hukum segera turun tangan memeriksa proyek ini. Jika ditemukan indikasi pekerjaan yang tidak sesuai, PPK, PPTK, konsultan, dan kontraktor pelaksana harus ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku,” imbuhnya.

Berdasarkan pantauan tim media di lapangan, menunjukkan box culvert yang dikerjakan berukuran kecil dan terkesan asal-asalan. Material batu split yang dihampar juga terlihat tipis, sehingga timbunan tanah kuning terlihat jelas.

Sementara itu, Kadis PUPR Tanjabbar, Apri Dasman, saat dikonfirmasi menjelaskan, bahwa pekerjaan tersebut belum selesai dan masih dalam masa pelaksanaan.

“Masih dalam masa pelaksanaan,” tulisnya dengan singkat, kepada Jambiseru.com, via WhatsApp, Rabu (15/10/2025) pagi.

Saat ditanya mengenai progres pekerjaan dan persentase termin yang sudah dibayarkan, Apri mengatakan, bahwa belum ada termin yang dibayarkan karena rekanan baru menerima uang muka kerja.

“Belum ada progres untuk termin, rekanan kontraktorbaru ambil uang muka kerja,” ujarnya.

Saat ditanya mengenai nama CV kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas, Apri Dasman mengaku tidak ingat.

Hal serupa juga terjadi saat ditanya mengenai siapa PPK dan PPTK proyek tersebut. Apri kembali menjawab tidak ingat, termasuk sejak kapan proyek tersebut mulai dikerjakan.

“Tak apal aku,” katanya dengan singkat.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada informasi detail dan akurat yang diperoleh dari Kadis PUPR Tanjabbar. (Tim)

Pos terkait