Info Kesehatan: Mengecat Rambut Bisa Meningkatkan Risiko Kanker

Ilustrasi mengecat rambut
Foto: Ilustrasi mengecat rambut

Jambi Seru – Banyak masyarakat yang belum mengetahui, mengecat rambut ternyata bisa meningkatkan resiko kanker. Padahal, saat ini banyak masyarakat yang suka mengecat rambutnya, terutama perempuan.

Biasanya, orang yang mengecat rambut mereka dengan sunkissed blonde, marshmallow brown, mahogany dengan highlight kekuningan seperti honeysuckle, atau cokelat abu dengan highlight ungu di bagian depan untuk membentuk wajah.

Jika menurut laporan dari SouthFloridaReporter.com, diperkirakan lebih dari 75 persen perempuan dan 10 persen laki-laki di atas usia 40 tahun mengecat rambutnya. Apalagi di awal masa pandemi saat ini.

Karena sulit untuk bertemu dan tak bisa ke salon, kebanyakan orang akan mengecat rambutnya sendiri di rumah. Beberapa faktor penting soal kesehatan sedikit terabaikan.

Mengutip dari laman pikiran-rakyat.com (jaringan media indonesiadaily.co.id, partner jambiseru.com) dari artikel yang berjudul Benarkah Mengecat Rambut Meningkatkan Risiko Kanker?, berdasarkan dari tulisan James Templeton dari Templeton Wellness Foundation di laman The Epoch Times, teknik pewarnaan rambut sudah ditemukan sejak masa keemasan bangsa Mesir, Yunani, dan Romawi. Kaum perempuan di masa tersebut mengecat rambutnya dengan racikan kotoran merpati, sulfur, serta kapur mentah.

Hanya, belum lama ini unggahan seorang perempuan di media sosial cukup mengejutkan. Dalam tayangan videonya, dia mengatakan jika tengah mengidap kanker darah (leukimia) akibat kerap mengecat rambutnya. Lantas, apakah mengecat rambut meningkatkan risiko kanker?

Memiliki warna rambut yang tepat atau tak biasa, memang bisa menambah popularitas seseorang, terutama jika dia pesohor. Jean Harlow, selebritas Hollywood sampai harus merasakan dampak buruk pengecatan rambut. Dia sampai harus mengenakan wig ke mana-mana sejak usia 20-an awal karena rambutnya rusak akibat cat rambut.

Pos terkait