Internet Sejumlah Operator Lemot, Ini Penyebabnya…

Ilustrasi jaringan. (Ist)
Ilustrasi jaringan. (Ist)

Jambiseru.com – Jaringan internet sejumlah operator lemot karena Sistem Kabel Bawah Laut Jakarta Kalimantan Batam dan Singapura (SKLL Jakabare) dikabarkan terputus.

Yang terkena imbas salah satunya adalah penyedia jaringan Wi-Fi First Media. Melalui posting-an di twitter, First Media meninformasikan bahwa terjadi gangguan sistem komunikasi kabel bawah laut yang digunakan LinkNet, induk perusahaan First Media.

“Kami informasikan bahwa saat ini sedang terjadi gangguan sistem komunikasi kabel bawah laut (kabel B2JS dan kabel Jakabare) yang digunakan oleh LinkNet dan juga oleh beberapa provider internet lainnya,” kata First Media melaui akun @FirstMediaCares.

Bacaan Lainnya

Tidak hanya First Media, admin juga menambahkan bahwa hal ini juga berdampak pada provider internet lainnya yang menggunakan jaringan kabel laut serupa.

Sampai saat ini, tim First Media tengah berupaya guna pemulihan layanan bagi seluruh pelanggan. Diharapkan perbaikan dapat selesai pada waktu 1×24 jam atau maksimal siang ini pukul 12.00 WIB.

SKKL Jakabare atau Sistem Komunikasi Kabel Laut adalah sistem kabel laut yang mempunyai panjang lebih dari 1.300 kilometer. Jaringan kabel laut ini adalah milik perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo.

SKKL Jakabare punya empat titik pendaratan di masing-masing pulau antara lain Tanjung Pakis (Karawang, Jawa Barat), Sungai Kakap (Pontianak, Kalimantan Barat), Tanjung Bemban (Batam), dan Changi (Singapura).

Sementara itu, dari pihak Indosat Ooredo belakangan menyebutkan bahwa gangguan ini terjadi sejak Senin (5/4/2021) pagi pukul 09.37 WIB dikarenakan tanah amblas di wilayah Singapura.

“Indosat Ooredoo menginformasikan bahwa SKKL (Sistem Komunikasi Kabel Laut) Jakabare (Jawa, Kalimantan, Batam, Singapore) tadi pagi pukul 9.37 WIB terputus di area daratan Changi, Singapore karena adanya tanah yang amblas (sinkhole) di area daratan Singapore,” ungkap Steve Saerang – SVP Corporate Communication Indosat Ooredoo.

“Secara umum tidak ada dampak dari putusnya SKKL Jakabare tersebut karena Indosat menerapkan sistem redudancy untuk semua traffic backbone internasional sehingga tidak ada dampak langsung terhadap pelanggan selular,” tambanya.

Indosat menjelaskan, kini tim operasional telah berupaya memulihkan sambungan. Hal itu agar dalam waktu 2×24 jam, SKKL Jakabare berfungsi normal kembali. (*)

Sumber : Kumparan.com

Pos terkait