Sejarah Lambang PPP yang Kembali Diperkenalkan ke Publik: Perjuangan Berat KH Bisri Syansuri

Lambang PPP
Sejarah Lambang PPP. (ist)

Rais Aam Majelis Syuro PPP KH Bisri Syansuri merupakan tokoh yang paling kukuh mempertahankan lambang Ka’bah tersebut. Bahkan ia harus terlibat adu argumen dengan Jenderal Amir Machmud yang saat itu menjabat sebagai Ketua Lembaga Pemilihan Umum (LPU).

Kala itu, Menteri Amir Machmud mengusulkan lambang PP adalah bintang. Namun usulannya tersebut ditolak oleh Kiai Bisri. Karena menurut Kiai Bisri, Ka’bah adalah simbol persatuan, seperti nama nama partai, yaitu Persatuan Pembangunan. Pendapat Kiai Bisri tersebut langsung mematahkan argumen Jenderal Amirmachmud.

“Supaya menjadi persatuan yang sebenarnya, maka diusulkan persatuan itu diikat dengan Ka’bah,” kata Kiai Bisri, seperti dalam catatan PPP.

Bacaan Lainnya

Bahkan sebelum adanya tiga pertemuan resmi itu, pihak Pemerintah Orde Baru telah melakukan lebih dari 10 kali lobi-lobi. Kegiatan lobi-lobi ini dilakukan baik melalui telepon dan juga jamuan makan. Lobi-lobi juga masih dilakukan jelang dua hari tercapainya kesepakatan soal lambang partai. Pendirian Kiai Bisri Syansuri terus digoyang akan berubah.

Terakhir, giliran Sekretaris Jenderal Departemen Agama Laksamana Pertama Bahrum Rangkuti yang turun tangan menemui Kiai Bisri di Jombang, Jawa Timur. Ia datang dan sekali lagi meminta agar pimpinan Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif itu mau mengganti lambang Ka’bah.

Namun jawaban yang sama tetap dikeluarkan Kiai Bisri. Ia tetap menolak mengubah lambang PPP.

“Pemilihan tanda gambar Kabah ini adalah hasil istikharah. Karena ini merupakan petunjuk Tuhan, saya tidak bisa mengubahnya,” jawab Kiai Bisri. (tra)

 

Pos terkait