Sri Mulyani Sebut RI Mampu Hindari Imbas Negatif Perang Dagang AS-China

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Suara.com/Umay Saleh)
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Suara.com/Umay Saleh)

JAMBISERU.COM – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi di tahun 2018 tertinggi dalam empat tahun terakhir. Menurutnya capaian tersebut cukup baik ditengah gejolak perang dagang Amerika Serikat dan China.

BACA JUGA : Pria 60 Tahun Cabuli Anak Asuhnya Hingga Hamil dan Tewas

Hal tersebut diungkapkan saat menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2018 Rapat Paripurna DPR RI.

“Perekonomian Indonesia tahun 2018 tumbuh 5,17 persen, lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2017 sebesar 5,07 persen. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 merupakan pertumbuhan tertinggi selama 4 tahun terakhir,” ujar Sri Mulyani, Kamis (4/7/2019).

Menkeu Sri Mulyani menuturkan, ketegangan perang dagang dan kebijakan moneter yang terjadi di Amerika Serikat menjadi isu yang diwaspadai di tahun 2018. Kondisi tersebut di nilai akan berdampak bagi negara berkembang seperti Indonesia.

Untuk mengantisipasi dampak tersebut pihaknya berkoordinasi antara pemerintah, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, peningkatan pertumbuhan ekonomi tahun 2018 turut ditopang oleh kondisi ekonomi makro yang kondusif.

“Indikasi tersebut tercermin dengan tingkat inflasi tahun 2018 yang terjaga sebesar 3,13 persen, atau di bawah target yang telah ditetapkan dalam APBN tahun anggaran 2018 yaitu 3,50 persen,” tambahnya.

Mantan Pelaksana Bank Dunia tersebut menjelaskan rendahnya tingkat inflasi dipengaruhi kebijakan menjaga harga energi domestik.

BACA JUGA : Kejari Batanghari Musnahkan Barang Bukti

Terutama harga bahan bakar dan tarif listrik yang berdampak pada terjaganya daya beli masyarakat. (ndy)

Pos terkait