IPW Desak Kapolri Copot Kapolres Malang

Situasi kerusuhan di laga Arema vs Persebaya. (Suara.com)
Situasi kerusuhan di laga Arema vs Persebaya. (Suara.com)

Jambi Seru – Indonesia Police Watch (IPW) desak Kapolri Jenderal Listyo Sigit, mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat buntut tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menurut informasi terkini menewaskan 129 orang dan ratusan lainnya terluka.

“Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga harus mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat yang bertanggung jawab dalam mengendalikan pengamanan pada pertandingan antara tuan rumah Arema FC Malang melawan Persebaya Surabaya,” tulis siaran pers IPW dikutip dari laman Suara.com (partner Jambiseru.com), dari artikel berjudul “Kapolri Didesak Copot Kapolres Malang Dan Perintahkan Kapolda Jatim Pidanakan Panitia Arema Vs Persebaya”,
Minggu (2/10/2022).

Selain meminta mencopot Kapolres Malang, IPW sekaligus meminta Kapolri Listyo memberikan instruksi lanjutan kepada Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta.

Bacaan Lainnya

“Kemudian, memerintahkan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta untuk mempidanakan panitia penyelenggara pertandingan antara Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1 Oktober 2022),” tulis IPW.

IPW meminta agar Polri mengusut tuntas tragedi yang mengakibatkan 120 lebih orang tewas.

“Jangan sampai pidana dari jatuhnya suporter di Indonesia menguap begitu saja seperti hilangnya nyawa dua bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada bulan Juni lalu,” kata IPW.

Sebelumnya, IPW mendesak Kapolri Listyo mencabut izin penyelenggaraan sementara seluruh kompetisi liga yang dilakukan PSSI. Pencabutan izin itu, menurut IPW sebagai bahan evaluasi harkamtibmas.

Selain itu, dalam siaran pers tertanda dari Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dan Sekjen IPW Data Wardhana, mereka meminta adanya analisis sistem pengamanan yang dilaksanakan oleh aparat kepolisian dalam mengendalikan kericuhan di sepak bola.

Pasalnya, kericuhan dalam tragedi tragis itu berawal dari kekecewaan suporter tim tuan rumah yang turun ke lapangan tanpa dapat dikendalikan oleh pihak keamanan.

“Bahkan, aparat kepolisian yang tidak sebanding dengan jumlah penonton, secara membabi buta menembakkan gas air mata sehingga menimbulkan kepanikan terhadap penonton yang jumlahnya ribuan,” tulis IPW, Minggu (2/10/2022).

“Akibatnya, banyak penonton yang sulit bernapas dan pingsan sehingga banyak jatuh korban yang terinjak-injak di sekitar Stadion Kanjuruhan Malang,” tulis IPW.

Pos terkait