Jambiseru.com,Merangin – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merangin menggelar pendidikan dan latihan pembelajaran berbasis literasi jenjang sekolah dasar tahun 2024.
Kegiatan dengan tema menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, itu berlangsung selama dua hari yakni tanggal 18 hingga 19 November 2024 di Aula Royal Hotel Bangko.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merangin Henizor dalam sambutannya mengatkan, bahwa pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam pembangunan bangsa.
Salah satu tujuan pendidikan yang ingin kita capai adalah menciptakan generasi yang cerdas, kreatif, dan mampu bersaing di era globalisasi. Oleh karena itu, kita perlu mengembangkan berbagai inovasi dalam metode pembelajaran yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan zaman, tetapi juga dapat memotivasi dan meningkatkan minat belajar siswa.
“Kegiatan ini merupakan langkah awal dan sangat penting dalam upaya kita bersama untuk memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Merangin, terutama dalam hal peningkatan kualitas dan efektivitas pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi,”kata Henizor. Senin (18/11/2024).
Henizor menjelaskan, Seri Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) dan. Kemampuan literasi dan numerasi merupakan kompetensi abad ke-21 yang penting untuk peserta didik.
Dalam mendukung kemampuan literasi dan numerasi ini, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) telah menerbitkan Peraturan Dirjen (Perdirjen) GTK Nomor 0340/B/HK.01.03/2022 tentang Kerangka Kompetensi Literasi dan Numerasi Bagi Guru Pada Sekolah Dasar yang terkait dengan Perdirjen GTK Nomor 6565/B/GT/2020 tentang Model Kompetensi Dalam Pengembangan Kompetensi Profesi Guru. Melalui Perdirjen ini diharapkan para pendidik memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang konsep literasi dan numerasi, serta dapat menerapkannya dalam pembelajaran yang bermakna.
“Banyak cara yang dapat meningkatkan kemampuan literasi peserta didik dimana keinginan membaca siswa perlu ditumbuhkan melalui berbagai bacaan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik,”ungkapnya.
Dalam proses Seri Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran di SD, mereka juga perlu ditumbuhkan kecakapan berpikirnya dengan membaca, menganalisis, dan mengaitkan materi bacaan dengan pengalaman kesehariannya. Oleh karena itu Direktorat Guru Pendidikan Dasar menyediakan strategi pembelajaran yang bertujuan menguatkan kompetensi literasi peserta didik seperti kemampuan berpikir kritis, empati, komunikatif, kreatif dan inovatif.
“Bapak dan Ibu, kegiatan Diklat pembelajaran Berbasis Literasi Merupakan salah satu Upaya untuk menumbuhkan budaya membaca bagi siswa dan ini bukanlah suatu hal yang baru. Kegiatan membiasakan peserta didik untuk membaca buku nonteks selama 15 menit sebelum pembelajaran umumnya merujuk kepada praktik negara lain di mana sekolah mengalokasikan waktu khusus bagi peserta didik untuk membaca buku yang mereka gemari,”terangnya.
Kegiatan pembiasaan ini dilakukan di sela sela jam pelajaran untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengambil buku favorit di pojok baca kelas dan membaca dalam rentang waktu yang ditentukan. Tentunya praktik 15 menit membaca atau DEAR merupakan awal yang penting bagi kegiatan literasi. Upaya ini perlu diiringi dengan strategi lain untuk meningkatkan kecakapan literasi peserta didik secara intensif.
Strategi membaca perlu menguatkan kemampuan fondasi peserta didik dalam membaca sesuai dengan kontinum atau rangkaian kecakapan literasi yang mencakup kegiatan belajar membaca dan membaca untuk belajar.
Pengenalan strategi membaca perlu dilakukan dengan tepat untuk meningkatkan kecakapan literasi secara efektif. Misalnya, strategi pengajaran membaca di SD kelas awal perlu memperkenalkan praktik pengajaran “membaca dengan makna” yang secara empiris telah terlalu teruji efektivitasnya.
Selain itu, melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan, pemerintah juga mendorong penggunaan teknologi untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
Seluruh peserta Diklat Pembelajaran Berbasis Literasi, saya berharap, semua dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat. Melalui ilmu baru ini, diharapkan dapat menciptakan materi pembelajaran yang lebih inovatif dan menarik bagi siswa, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Merangin, sekaligus menumbuhkan minat baca yang lebih tinggi di kalangan siswa.
Untuk dikwetahui, selain dihadiri 60 peserta pada hari pertama dan 60 peserta pada hari kedua, Diklat pembelajaran berbasis literasi tersebut juga dihadiri para Kepala Bidang Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin, Narasumber dari BPMP, Kampus Universitas Merangin, dan Korwas.(Edo)