Review Lengkap Akun Instagram Syarif Fasha @fasha_jbi: Aktivitas DPR RI yang Jarang Disorot Publik

Review Lengkap Akun Instagram Syarif Fasha @fasha_jbi: Aktivitas DPR RI yang Jarang Disorot Publik
Review Lengkap Akun Instagram Syarif Fasha @fasha_jbi: Aktivitas DPR RI yang Jarang Disorot Publik.Foto: Jambiseru.com

INSTAGRAM, Jambiseru.com – Review Akun Instagram Anggota DPR RI Syarif Fasha @fasha_jbi. Di era politik digital seperti sekarang… Instagram bukan cuma tempat pamer foto liburan. Banyak pejabat publik memanfaatkannya sebagai jembatan komunikasi, termasuk anggota DPR RI dari Provinsi Jambi, H. Syarif Fasha. Melalui akun Instagram @fasha_jbi, ia menata citra diri, menyampaikan aktivitas, sekaligus menjaga kedekatan dengan masyarakat di dunia maya.

Sebagai figur publik yang pernah menjabat Wali Kota Jambi dua periode, kehadirannya di Instagram punya bobot tersendiri. Nah, Gie kupas tuntas nih… bagaimana kualitas konten, gaya komunikasi, dan daya tarik akun IG beliau.

1. Kesan Pertama: Rapi, Formal, dan Penuh Kegiatan

Begitu masuk ke feed @fasha_jbi, kesan yang muncul adalah: serius, profesional, dan fokus pada tugas. Hampir seluruh konten berisi dokumentasi kegiatan sebagai anggota DPR RI—rapat, pertemuan masyarakat, kunjungan kerja, dan agenda formal lainnya.

Layout feed terlihat tertata. Komposisi warna dominan ke arah formal—banyak kemeja putih, batik resmi, dan suasana perkantoran. Ini membuat akun terasa kredibel dan mencerminkan sosok pejabat yang disiplin.

Tidak banyak foto “gaya santai” atau konten hiburan… tapi justru itu yang bikin akun ini punya identitas jelas: akun kerja, bukan akun pencitraan berlebihan.

2. Gaya Komunikasi: Santun, Lugas, dan Tidak Berlebihan

Bahasa yang dipakai Fasha di caption Instagramnya terkesan:

Sederhana dan mudah dipahami

Tidak bertele-tele

Tidak bombastis

Tidak menjatuhkan pihak lain

Gaya komunikasinya cenderung santun, memakai diksi sopan dan struktural. Kadang terasa seperti laporan kinerja yang disampaikan secara halus dan informatif.

Ia jarang—atau hampir tidak pernah—menggunakan gaya komunikasi konfrontatif. Ini penting, karena banyak politisi di media sosial justru terjatuh ke konten sensasional. Fasha tidak. Dia tetap menjaga “bahasa pejabat”.

3. Konten Kegiatan: Real, Konsisten, dan Transparan

Akun @fasha_jbi memperlihatkan aktivitas nyata sehari-hari:

Rapat-rapat komisi di DPR

Agenda serap aspirasi masyarakat

Pertemuan dengan tokoh daerah

Kunjungan kerja ke lapangan

Acara formal pemerintahan

Konten seperti ini memberikan kesan transparan—bahwa tugas legislatifnya benar-benar berjalan. Masyarakat bisa melihat apa yang sedang dikerjakannya tanpa harus menunggu rilis media formal.

Kunci utamanya adalah konsistensi. Hampir setiap kegiatan penting terdokumentasi dengan baik.

4. Engagement: Stabil dan Organik

Engagement akun ini tidak meledak-ledak—dan itu wajar. Kategori politisi memang punya audiens segmented.

Komentar dari warga cenderung:

Memberi dukungan

Menyampaikan aspirasi

Memberikan doa

Mengapresiasi kegiatan beliau

Tidak terlihat indikasi komentar negatif yang mendominasi. Artinya tone audiens cukup positif.

5. Personal Branding: Tegas Sebagai Tokoh Kerja, Bukan Tokoh Drama

Kalau banyak politisi membangun citra lewat konten “humanis” yang kadang terkesan dibuat-buat, akun Fasha justru memilih jalur berbeda:

brandingnya: pekerja, bukan selebritas.

Ia mempertahankan jarak profesional, tetap formal, dan tidak menampilkan sisi sensasional. Ini membuat citranya sebagai tokoh yang berorientasi pada tugas terasa kuat.

6. Kesimpulan Review

Akun Instagram @fasha_jbi adalah contoh akun pejabat publik yang fokus pada:

Kinerja

Laporan kegiatan

Komunikasi santun

Transparansi agenda

Konsistensi dokumentasi

Tidak banyak gimmick. Tidak banyak drama. Tidak banyak konten pencitraan emosional…

Tapi justru itu kekuatannya.

Untuk masyarakat Jambi dan para pemilih, akun ini menjadi “jendela digital” untuk melihat apa saja yang dilakukan Syarif Fasha sebagai anggota DPR RI.

Bersih, profesional, terarah.

Sebuah akun pejabat publik yang “bekerja… bukan sekadar tampil. (gie)

Pos terkait