Jemaah Haji Terserang Heat Stroke di Arafah, Ini Pesan Kemenkes

Terserang heat stroke, jemaah haji Indonesia dirawat di pos kesehatan Arafah. (Dok. Kemenkes)
Terserang heat stroke, jemaah haji Indonesia dirawat di pos kesehatan Arafah. (Dok. Kemenkes)

JAMBISERU.COMJemaah Haji Terserang Heat Stroke di Arafah, Ini Pesan Kemenkes

Padang Arafah, tempat untuk menjalankan ibadah Wukuf, dipenuhi oleh jemaah haji dari berbagai belahan dunia. Tak sedikit yang akhirnya mengalami masalah kesehatan, termasuk jemaah haji dari Indonesia.

BACA JUGAPencarian Bocah Tenggelam di Sungai Batanghari Dilanjutkan

Bacaan Lainnya

Menurut laporan dari Pos Kesehatan Haji (Poskes) Arafah, hingga Sabtu sore, beberapa jemaah haji Indonesia terserang berbagai penyakit. Tidak hanya dirawat di Poskes Arafah akan tetapi sebagian juga ada yang sampai harus dirujuk ke RS Arab Saudi.

“Sampai saat ini sudah ada 59 pasien yang dilayani di pos kesehatan. Sebagian terkena heat stroke. Beberapa sudah stabil. Ada yang dirujuk ke RS Arab Saudi,” jelas dr. Firman, PJ Triase Poskes Arafah, dalam siaran pers yang diterima Suara.com (media partner Jambiseru.com).

Kasus heat stroke disebabkan oleh beberapa faktor risiko. Pertama akibat dari tingginya suhu udara di Arafah. Hal ini menyebabkan tubuh mudah kehilangan cairan atau dehidrasi.

Kedua adalah rendahnya kelembaban udara. Dengan rendahnya kelembaban udara, cairan mudah menguap, sehingga kerap kali kita tidak menyadari ketika kita kekurangan cairan.

Berikutnya adalah perilaku jemaah itu sendiri. Kebiasaan tidak menggunakan alat pelindung diri seperti payung, menyebabkan jemaah mudah sekali terkena sengatan panas di alam terbuka seperti di Padang Arafah.

Jemaah haji masih akan menjalankan rangkaian ibadah haji di Muzdalifah dan Mina. Bukan tidak mungkin, kasus heat stroke masih akan terjadi.

Oleh karenanya, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc mengimbau jemaah haji selama di Armuzna tetap beraktivitas melakukan ibadah di dalam tenda, jangan banyak melakukan kegiatan yang tidak perlu di luar tenda.

Ia juga berpesan agar jemaah haji sering minum air tanpa perlu menunggu haus, dan campurkan dengan oralit.

Eka juga meminta jemaah untuk menggunakan alat pelindung diri seperti masker, payung, semprotan air dan sandal, jika memang harus keluar tenda.

BACA JUGA : Bejat! Oknum Guru Ikat, Cabuli dan Rekam Aksi Korban

Terakhir, jika jemaah mengalami keluhan kesehatan, segera menghubungi tenaga kesehatan di kloternya. (ndy)

Pos terkait