Anda Mahasiswa dan Dosen yang Kehabisan Pulsa? Ini Solusi Ditawarkan Kemendikbud

Gedung rektorat universita jambi. Foto: Uda/Jambiseru.com
Gedung rektorat universita jambi.Foto: Uda/Jambiseru.com

Anda Mahasiswa dan Dosen yang Kehabisan Pulsa? Ini Solusi Ditawarkan Kemendikbud

Jambiseru.com – Sejak kuliah di rumah saja, kendala baru muncul di kalangan mahasiswa dan dosen. Yakni, kebutuhan akan pulsa kuota meningkat. Banyak mahasiswa dan dosen kehabisan pulsa kuota. Betul tidak? Nah, soal ini, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, punya solusinya.

Baca Juga : Hadapi Corona, Kota Jambi Gratiskan PDAM

Bacaan Lainnya

Melalui Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Nizam, solusi itu diharapkan bisa diselesaikan oleh pihak kampus.

Uang yang diperoleh dari penghematan biaya operasional karena sistem belajar mengajar via daring/online, bisa dialihkan ke subsidi pulsa bagi dosen dan mahasiswa.

“Seperti subsidi pulsa koneksi pembelajaran daring, bantuan logistik dan kesehatan bagi yang membutuhkan,” ujar Nizam dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/4/2020), dilansir laman kantor berita Indonesia, Antara.

Selama proses pembelajaran dari rumah, kata Nizam, akses internet menjadi kebutuhan sangat penting bagi mahasiswa. Untuk meringankan beban mahasiswa, beberapa perguruan tinggi baik negeri maupun swasta telah memberikan bantuan subsidi kuota internet bagi mahasiswa untuk pembelajaran daring. Jumlah bantuan yang diberikan sesuai dengan kemampuan masing-masing.

“Praktik pemberian subsidi internet tidak hanya dilakukan oleh kampus negeri seperti yang telah dijalankan Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Medan dan Universitas Pendidikan Indonesia, namun juga oleh kampus swasta seperti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan AMIKOM Yogyakarta, ” jelas Nizam.

Bantuan lain yang dapat diberikan perguruan tinggi kepada mahasiswa berupa bantuan logistik. Menurut Nizam hal tersebut sangat baik, karena banyak mahasiswa perantau yang tidak dapat pulang kampung di tengah pandemi COVID-19 dengan berbagai alasan, seperti imbauan tidak pulang kampung dari pihak kampus atau daerah asal, kendala biaya hingga masalah akses internet di kampung halaman yang tidak baik.

(san)

Pos terkait