Jambiseru.com – Seorang perempuan asal Medan mengaku disiksa pacarnya hingga dirantai besi selama 3 hari. Penyiksaan itu baru berakhir, setelah ia berhasil melarikan diri dari sekapan sang pacar. Diketahui, perempuan itu bernama Rina Simanungkalit (33).
Selain dirantai di dalam kamar kos, korban juga kerap disiksa oleh pelaku yang bernama Mainiur Poitak (44). Agar tak bisa melarikan diri, lehernya diikat dengan rantai besi.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Rianto, kejadian ini terjadi di kos tersangka di Kelurahan Tegal Sari, Kecamatan Medan Denai. Kasus ini terungkap setelah korban berhasil melarikan diri, pada Jumat (23/5/2021) dini hari.
Setelah berhasil melarikan diri, korban kemudian meminta bantuan pada masyarakat di sekitar kosan pelaku. Kemudian oleh masyarakat, korban diarahkan ke rumah kepala lingkungan setempat untuk mendapat pengobatan dan perlindungan. Barulah kemudian korban melaporkan kejadian penyiksaan yang dialaminya kepada pihak kepolisian.
“Setelah mendapat informasi tersebut, Unit Reskrim Polsek Medan Area bergerak ke lokasi kejadian sesampainya, di TKP. Benar ada satu orang perempuan sedang tergeletak di dalam rumah Pak Kepling (Kepala Lingkungan/Ketua RT/RW),” ujar Rianto dalam keterangannya.
Bekas penyiksaan yang dilakukan pelaku, terlihat dari beberapa luka di tubuh dan kaki korban. Korban pun mengaku jika penyiksaan yang dialaminya, terjadi selama 3 hari.
“Personel menanyakan kepada tersangka siapa yang melakukan terhadap diri korban, kemudian korban mengatakan kalau yang melakukannya pacar dia sendiri yang tinggal di kos Jalan Elang. Korban (juga) mengaku disekap selama tiga hari dan leher korban dirantai,” ujar Rianto.
Korban berhasil melarikan diri saat tersangka sedang terlelap tidur. Polisi pun langsung bergerak menangkap tersangka.
“Selanjutnya pelaku kami boyong ke Kantor Polsek Medan Area dan menyerahkan kepada penyidik,” ujar Rianto.
Hingga kini, belum diketahui motif tersangka tega menganiaya dan merantai korban. Penyidik masih memeriksa tersangka dan mendalami kasus penganiayaan ini. (tra)
Sumber : kumparan.com