Metode ADRC Untuk Survei Pilgub Jambi Mirip Polling Facebook

Surveyor pilgub jambi 2020 adrc
Surveyor pilgub jambi 2020 adrc

Metode ADRC Untuk Survei Pilgub Jambi Mirip Polling Facebook

JAMBISERU.COM, Jambi – Lembaga Survei Aksara Data Research Center (ADRC), merilis hasil survei kandidat-kandidat yang bakal ikut pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi, Kamis (30/1/2020). Faktanya, ADRC ternyata mengandalkan media sosial untuk mengumpulkan hasil responden yang ada.

BACA JUGA : Responden ADCR Tertinggi di Kota Jambi, Fasha Peringkat Pertama Pilgub

Bacaan Lainnya

David, Ketua ADRC, bahkan memberi jawaban soal banyak yang bertanya kenapa responden Kota Jambi yang terbanyak dibanding daerah-daerah lain dalam Provinsi Jambi.

“Kenapa Kota Jambi yang paling banyak respondennya? Ini karena beberapa faktor. Bisa jadi selebaran dan informasinya tidak tersampaikan ke sana, juga terkendala sinyal,” kata David di Sekretariat ADRC, Kamis (30/1/2020) malam.

David menjelaskan, di Kota Jambi ini relawan ADRC ada 10 orang dan di Muaro Jambi 4 orang terdiri dari mahasiswa. Sedangkan untuk kabupaten/kota lain pihaknya hanya melalui media sosial (medsos). Seperti, Facebook, Whatsapp dan Instagram.

“Jadi, kenapa Kota Jambi dan Muaro Jambi yang tertinggi respondennya? Itu karena ada relawan dan informasi yang tersampaikan juga diterima oleh responden,” jabarnya.

Ditanya dugaan ada atau tidak yang khusus membiayai survei pilgub Jambi yang dilakukan ADRC? David menegaskan tidak ada. “Soal ada yang membiayai, saya tegaskan tidak ada. Ini murni hasil dari publik,” tegasnya.

Sementara, Programer ADRC, Jery mengatakan, untuk hasil survei yang dirilis tadi, pihaknya memberikan aplikasi dan beberapa pertanyaan ke publik. Jika ada yang ganda mengisi pertanyaan, akan terbaca oleh sistem.

“Dari aplikasi kami, diterima sebanyak 3.593 responden, dan yang sah hanya 3.376 responden. Berarti ada 317 orang yang mengisi ganda. Itu terbaca oleh sistem kami,” ujar Jery.

BACA JUGA : Mantap! Thrailer Film Jambi “Surat Untuk Sahabat”

Jery melanjutkan, aplikasi yang dimilikinya tidak meminta NIK dan nomor handphone responden. Melainkan, hanya memberi pertanyaan seputaran bakal calon Gubernur (Bacagub).

“Jadi, aplikasi kami tidak membaca NIK dan nomor handphone. Melainkan, akan membaca IP dan IMEI gadget masing-masig responden. Akan terbaca dari aplikasi kami jika ada yang mengisinya berkali-kali dan itu lah yang menjadi tidak sah,” lanjut Jery.

BACA JUGA : Mantap! Thrailer Film Jambi “Surat Untuk Sahabat”

Kemudian David mengatakan, pihaknya akan membuka diri untuk menjadi sukarelawan.

“Kami siap membuka diri untuk siapa saja yang akan menjadi relawan ADRC,” tutupnya.

Untuk diketahui, survei via online bisa juga dilakukan di media sosial seperti facebook dan website. Bahkan pemilik akun facebook, masing-masing bisa membuat polling (jajak pendapat) atau sejenis survei sendiri tanpa dipungut bayaran dan tak butuh relawan.

Bagi yang bertanya bagaimana cara membuat polling (jajak pendapat) polling di facebook? Silakan lihat video di bawah ini:

(yog)

Pos terkait