Satgas Covid-19 Jambi Lakukan Rapid Tes Massal, 32 Orang Negatif

rapid test
Satgas Provinsi Jambi Lakukan Disinfektan dan Rapid Test Masal. Foto : Yogi/Jambiseru.com

Satgas Covid-19 Jambi Lakukan Rapid Tes Massal, 32 Orang Negatif

JAMBISERU.COM – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, melakukan rapid test massal di sejumlah tempat yang berada di Kota Jambi. Didapatkan 32 orang Non reaktif atau negatif terpapar Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Baca JugaPutus Mata Rantai Covid-19, Satgas Provinsi Jambi Lakukan Disinfektan dan Rapid Test Masal

Bacaan Lainnya

Serangkaian kegiatan yang dilakukan dari Apel yang dilaksanakan di Mapolda Jambi. Kemudian, Satgas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, menyasar ke daerah Sungai Sawang, Jalan Sunan Bonang, Kelurahan Simpang Tiga Sipin, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi.

Di daerah tersebut, didapatkan 13 pemuda tengah berkumpul di tempat seperti pos ronda dan sedang bermain gaplek (Domino). Saat itu juga, Satgas Pemrov Jambi langsung melakukan rapid tes di tempat. Dan hasilnya 13 pemuda tersebut no reaktif.

Lanjut, Satgas Pemprov Jambi menyasar ke daerah Jalan Lingkar Barat, tepatnya basecamp sopir truk batu bara. Di sana Satgas Pemrov Jambi langsung melakukan rapid test ke sejumlah sopir truk batu bara dari berbagai macam daerah. Didapatkan 17 orang yang dilakukan rapid test, hasilnya juga sama. Yaitu, non reaktif.

Setelah melakukan serangkaian kegitan tersebut, Kepala Laboratorium Kesehatan Provinsi Jambi, Nurlaini, menuturkan, total masyarakat yang pihaknya lakukan rapid test berjumlah 32 orang dan hasilnya non reaktif.

“Non reaktif adalah negatif. Mudah-mudahan kita tidak ketemu. tetapi kita tetap berusaha untuk menjaring, supaya masyarakat ini sadar akan supaya jangan terjadi kumpul-kumpul, kita menghindari supaya jangan ada positif lagi,” katanya. Rabu (14/5/2020) dini hari.

Baca JugaPesan Berantai WA Nama-nama Pedagang Reaktif Covid 19, Pemkot Jambi Aku Tak Pernah Rilis Data

Kata Nurlaini, rata-rata suhu yang diperiksa 36 derahat yang artinya masih normal.

“Jika di atas 37 derajat ke atas baru dianggap tinggi, sudah tu ada batuk pilek. Maka akan kita tindaklanjuti,” tutupnya. (yog)

Pos terkait