JAKARTA, jamBIseRu.com – Masyarakat diminta hindari bukber atau buka bersama selama Puasa Ramadan 1444 H. Ini diungkap Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta.
“Hindari buka puasa bersama untuk mencegah kenaikan kasus/kasus memuncak 2-4 minggu ke depan saat momen Hari Raya, jika kasus naik, maka kematian tentu berpotensi naik,” kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama dalam keterangannya dikutip, Senin (27/3/2023), dilansir iNews.id.
Ngabila menegaskan apa pun variannya, mencegah sakit dengan disiplin bermasker hingga hindari orang yang sedang sakit.
“Masker dapat melindungi dari berbagai penyakit menular seperti batuk pilek yang disebabkan oleh virus/bakteri lainnya, campak, rubella, TBC, difteri, dan lain-lain,” ucapnya.
Ngabila memastikan situasi Covid-19 di Ibu Kota sangat terkendali meski ada kenaikan positivity rate dan masih ada kasus kematian dalam sepekan terakhir. Baca Juga Pejabat Dilarang Bukber, Pemkab Lampung Utara Batalkan Safari Ramadhan di 23 Kecamatan
“Situasi Covid-19 di Jakarta sangat terkendali walaupun ada sedikit kenaikan kasus positif dalam seminggu terakhir. BOR (Bed Occupancy Rate) atau keterisian rumah sakit tetap di 6-7 persen,” kata Ngabila.
“Masih ada 4 orang meninggal dalam seminggu tetapi semua lansia,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ngabila mengatakan bahwa Dinkes DKI fokus mencegah kematian pada kasus positif Covid-19 dengan sejumlah upaya. Ia menjelaskan bahwa empat pasien meninggal berstatus memiliki komorbid berat terutama hipertensi dan diabetes mellitus. (nas)
Sumber : iNewsJambi.id