Waspada! Hal Ini Bikin Pantai Selatan Jawa Berpotensi Tsunami Kapan Saja

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Kelas I Yogyakarta, Teguh Prasetyo. (Suara.com/Putu).
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Kelas I Yogyakarta, Teguh Prasetyo. (Suara.com/Putu).

JAMBISERU.COM – Kawasan Pantai Selatan Jawa disebut akan terus berpotensi gempa bumi dan tsunami. Sebab, lempeng bumi selalu bergerak dari ratusan tahun lalu.

BACA JUGA : Gelombang Berstatus Bahaya, Warga Banten hingga Lampung Diminta Tak Melaut

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Kelas I Yogyakarta, Teguh Prasetyo, Sabtu (3/8/2019) mengungkapkan di Yogyakarta misalnya, pernah terjadi tsunami pada 600 tahun yang lalu. Bencana kembali terjadi lagi pada tahun 1840, 1859, 1921 dan yang terakhir pada 2006 lalu.

Bacaan Lainnya

Karenanya yang terpenting masyarakat memahami peristiwa alam tersebut. Sehingga mereka bisa mewaspadai dan memiliki mitigasi bencana.

“Gempa dan tsunami terus terjadi sejak ratusan tahun yang lalu karena lempeng bumi selalu bergerak dan mengakibatkan gempa bumi serta tsunami, ini yang perlu dipahami,” kata dia.

Menurut Teguh, dengan magnitudo lebih dari 7 SR, masyarakat harus menyadari wilayahnya masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB). Dengan mitigasi bencana semaksimal dari masyarakat maka bisa menekan kerugian yang mungkin terjadi, baik jumlah korban jiwa maupun harta.

Dicontohkannya, kawasan bandara baru Yogyakarta International Airport (YAI) dianggap rawan bencana meski sudah melalui kajian pakar. Alih-alih menghentikan pembangunan, mitigasi bencana harus dipersiapkan semaksimal mungkin.

BACA JUGA : Harga TBS di Muarojambi Rp 800 Per Kilo

“Misalnya membangun shelter dan bangunan lebih tinggi atau menyiapkan masyarakat untuk memiliki kewaspadaan lebih ,” imbuhnya. (ndy)

Pos terkait