Siswa Diminta Iuran Beli Rokok Oknum Kepsek Tradisi Ujian Kelulusan SD di Merangin, Ini Tanggapan Dinas Pendidikan

Tampak halaman depan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Merangin. Dok: Net
Tampak halaman depan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Merangin. Dok: Net

Jambiseru.com, Merangin – Dunia Pendidikan di Negeri Tali Undang Tambang Teliti sedang tidak baik-baik saja.

Bagaimana tidak, pasalnya salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 112/VI Desa Rantau Kermas Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin dikabarkan punya ‘tradisi’ yang tidak lazim pada setiap ujian kelulusan siswa kelas VI SD.

Informasi yang dihimpun Jambiseru, tradisi pungutan berkedok sumbangan tersebut memberatkan wali murid, sebab tidak berkaitan dengan pendidikan.

Bacaan Lainnya

“Apa kaitannya setiap ujian kelulusan anak kelas VI selama ujian nyumbang ke oknum guru di SD itu, belikan ayam untuk makan bersama dan hampir setiap hari selam ujian,” kata sumber warga desa setempat minta namanya tidak ditulis. Selasa (24/5/2024).

Selain diminta iuran membeli ayam untuk makan bersama lanjut sumber, anak-anak kelas VI yang berjumlah 9 orang tersebut juga diminta nyumbang yang diluar nalar.

“Secara bergiliran anak kelas VI yang ikut ujian kelulusan itu belikan rokok surya atau sampoerna untuk oknum guru di SD 112 itu. Apa hubungannya belikan rokok sama ujian kelulusan, harga rokok itu hampir Rp. 40.000,-” tambahnya.

Untuk itu Ia berharap, tradisi yang tidak baik dan tidak berkaitan dengan pendidikan ini ditiadakan lagi.

Sementara itu, Plt Sekretaris Dinas Pendidikan Merangin Juhendri dikonfirmasi, akan mencari kebenaran informasi dugaan pungutan liar berkedok sumbangan tersebut dan jika informasi itu benar, Dinas Pendidikan tidak membenarkan hal tersebut.

“Kita akan menelusuri dan mencari kebenaran informasi ini, kita tidak membenarkan praktek pungli dalam bentuk apapun,” kata Juhendri.

“Dalam waktu dekat ini kita akan panggil pihak Sekolah tersebut,” pungkasnya.

Hingga berita ini di tayang, Plt Kepala SDN 112 Merangin Sugito, belum bisa dikonfirmasi, terkait kabar yang mencoreng sekolah yang dipimpinnya itu.(*)

Pos terkait