JAMBI, Jambiseru.com – Pengamat Pemerintah Dr Dedek Kusnadi, S.Sos, M.Si, MM sangat prihatin terhadap penanganan banjir di Kota Jambi oleh Walikota Maulana.
Kata dia, tindakan yang diambil oleh Maulana dalam mengatasi masalah banjir terkesan minim dan lebih banyak berupa gimmick atau pencitraan.
Bahkan, sedikitnya anggaran penanggulangan banjir yang dialokasikan Pemerintah Kota Jambi.
Akademisi UIN STS Jambi ini menyoroti beberapa aksi yang dilakukan oleh Walikota seperti, meninjau drainase, jongkok di saluran air, melihat alat berat mengeruk tanah bukan drainase serta menggunakan perahu untuk meninjau banjir meskipun ketinggian air hanya mencapai 40 cm.
“Tindakan tersebut sebagai bukti ketidakseriusan Maulana dalam menangani masalah banjir yang telah menjadi isu krusial di kota ini,” katanya lewat rilisnya.
Mantan Sekretaris Umum ICMI Kota Jambi ini menekankan, indikator keseriusan Pemerintah Kota dalam menangani banjir dapat dilihat dari besarnya anggaran yang dialokasikan dalam APBD.
Ia mencatat, bahwa Balai Air dan Sungai memiliki pagu anggaran sebesar Rp 120 miliar untuk membantu penanganan banjir di kota.
Sementara, pemerintah provinsi bersedia memberikan bantuan sebesar Rp 50 miliar.
“Namun, jika Kota Jambi hanya menganggarkan Rp 2 miliar lebih, menurutnya hal tersebut menunjukkan kurangnya keseriusan dari Walikota,” sebutnya.
Dr Dedek mengingatkan, Maulana untuk tidak menganggap masyarakat Jambi bodoh dengan berita atau video pabrikasi yang kurang memiliki urgensi kecuali pencitraan.
Ia menegaskan, keseriusan wali kota dalam menangani masalah banjir akan terlihat dari seberapa besar anggaran yang ia gelontorkan untuk mengatasi masalah tersebut.
Dengan pernyataan ini, Dr Dedek berharap agar Pemerintah Kota dapat lebih serius dan transparan dalam menangani masalah banjir, demi kesejahteraan masyarakat Jambi. (uda)
Sumber : Makalamnews.id