Penipuan Modus PSK Via Aplikasi Michat Meningkat, Puluhan Pria Hidung Belang Tertipu

Siapa Selebgram TE
Ilustrasi Prostitusi (ist)

Penipuan Modus PSK Via Aplikasi Michat Meningkat, Puluhan Pria Hidung Belang Tertipu

JAMBISERU.COM – Aplikasi Michat kian hari kian banyak disalahgunakan. Teranyar, aplikasi ini sering digunakan pelaku penipuan dengan modus menjadi pekerja seks komersial (PSK). Setelah transkasi via Michat, korban mentransfer uang, pelaku langsung menghilang.

Baca Juga : Pasien Corona Sembuh di Jambi Bertambah 2 Orang

Bacaan Lainnya

Seorang manajer Hotel Luminor, yang juga merupakan ketua bidang pembinaan Persatuan Hotel Jambi (PHJ), Dedi Warza, mengaku, ia pernah tiba-tiba didatangi seorang pria yang mengaku sudah mentransfer atau membooking PSK via aplikasi Michat atau prostitusi online.

Dedi yang didatangi pria itu kaget. Ia bahkan bersitegang dengan korban gara-gara korban memaksa mau masuk ke kamar yang sudah dibookingnya via PSK palsu tersebut. Padahal, kamar yang disebut korban adalah meeting room atau ruang pertemuan.

Baca juga : Pelatihan Khusus Bagi Mahasiswa PSK, Universitas ini Bikin Heboh

“Kasus ini dari tahun 2019, tibo-tibo datang pria dengan struk transferan mau masuk kamar. Kamar yang disebutnyo itu meeting room. Tetap dio dak percayo. Akhirnyo kami bawa dio ke ruangan itu, baru dio percayo,” ungkapnya, saat ditemui di Luminor, Kamis (23/7/2020).

Hingga tahun 2020 ini, terhitung sudah 10 orang yang datang ke sini dan mencari dirinya. Bukti transferannya pun bervariatif dari Rp 200 ribu sampai Rp 2 juta.

Ia juga heran karena nama dan jabatan yang disebut pelaku ke korban prostitusi online adalah benar.

“Sudah 10 orang yang datang dengan macam-macam bukti trasferan nyari aku. Cuma kamar yang mereka tuju itu semuanyo kosong. Sudah saya jelaskan, baru korban mengerti,” katanya.

Kata Dedi, pihaknya kadang merasa bingung dengan korban, karena tiba-tiba memberi bukti transferan ke resepsionis dan security.

Baca juga : Open BO Hingga Stay, Istilah Prostitusi Online via Aplikasi di Jambi

“Akhirnya kita suruh melapor ke Kepolisian, namun korban tidak mau,” lanjutnya.

Merasa heran, pihaknya pun pernah menelusuri nomor rekening yang ditransfer oleh korban aplikasi prostitusi online itu.

Baca juga : Corona Merebak, Tarif PSK Jambi Turun Drastis

“Kita pernah tracking, yang punyo rekening itu ternyata orang Makassar,” bebernya.

Pos terkait