Macet di Tembesi dan Kecelakaan Akibat Batu Bara, Ini Permintaan Dema UIN kepada DPR RI

Presiden Dema UIN Sutha Jambi Iqbal Dinata
Presiden Dema UIN Sutha Jambi Iqbal Dinata

Jambi Seru – Macet parah setiap hari di Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, sangat membuat kesal pengguna jalan. Apalagi kecelakaan akibat truk batu bara yang sudah banyak memakan korban jiwa, menjadi perhatian serius Dema UIN Sutha Jambi.

Presiden Dema (Dewan Eksekutif Mahasiswa) UIN Sutha Jambi, Iqbal Dinata, meminta anggota DPR RI khususnya daerah pemilihan Provinsi Jambi, serius menangani konflik batu bara dengan masyarakat.

Menurut Iqbal, tak ada jalan lain selain kerja keras dan perhatian serius anggota DPR RI Dapil Jambi di pusat, sebagai jembatan bagi Pemda Jambi dan rakyat Jambi yang kini sedang menderita akibat konflik batu bara yang berkepanjangan.

Dari beberapa pertemuan dan unjukrasa mahasiswa kepada pemerintah provinsi Jambi, diketahui bahwa Pemprov Jambi menghadapi “tembok keras” dari sisi wewenang. Sehingga, Pemda tak bisa banyak berbuat untuk menyelesaikan masalah mobilisasi batu bara yang sudah memakan banyak korban ini.

“Keterbatasan wewenang pemerintah daerah dalam hal mengatasi permasalahan batu bara ini, sebenarnya dapat di-mediasi-kan ke pemerintah pusat melalui DPR RI dapil Jambi. Di sinilah akan terjalin jembatan komunikasi antara PEMDA dengan kementrian terkait,” ungkap Presiden Dema UIN Sutha Jambi Iqbal Dinata, kepada media, Minggu (17/4/2022).

Iqbal menambahkan, permasalahan mobilisasi batu bara ini, menjadi dilema bagi Pemda Jambi. Satu sisi ada pengguna jalan yg harus diselamatkan, di sisi lain ada para sopir yang mencari makan.

Baca juga : Putra Jambi Minta Perhatian Pemerintah Pusat Soal Batu Bara

“Karena itu, solusi yang diambil harus mendayung di antara dua pulau tersebut dan tidak mungkin didapuk dari satu sudut belaka. Tetapi, Pemda juga diminta serius mengatasi masalah ini,” tambahnya.

Jika pengusaha batu bara tak mau mendengarkan pemerintah daerah untuk turut terlibat mengatasi kemacetan dan potensi kecelekaan akibat mobilisasi batu bara, maka pemerintah pusat harus turun tangan.

Pos terkait