Jambiseru.com, Sabak – Jalan Sadu Tanjab Timur masih hancur lebur. Sampai habis masa jabatannya, Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) Romi Haryanto, jalan-jalan di Kecamatan Sadu, kondisinya masih rusak parah. Bahkan bisa dibilang hancur lebur.
Pantauan langsung media ini beberapa pekan lalu, kondisi jalan di Kecamatan Sadu, sangat tidak layak dilalui. Mulai dari Desa Sungai Itik, Sungai Jambat sampai Sungai Sayang, hampir merata jalannya rusak parah.
Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Bawaslu Warning Penyelenggara, Paul : “Langgar, Siap-siap Dipidana”
Perjalanan dari Sungai Itik ke Sungai Jambat, yang hanya berjarak beberapa kilometer, harus ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam lebih.
Sepanjang jalan, jalan berlubang dalam dan penuh lumpur akibat sisa hujan semalam, membuat kendaraan roda empat banyak menyangkut di lubang-lubang jalan itu.
Akibatnya, perjalanan jadi terhambat karena harus menunggu mobil yang terperosok dikeluarkan. Bagi yang berkendara roda dua, masih bisa lancar karena mampu menyelip-nyelip di antara mobil terperosok.
Media ini bahkan terpaksa turun dari motor yang ditumpangi karena jalan berlubang dalam dan penuh lumpur itu, benar-benar tak layak dilalui kendaraan. Salah-salah, bisa tergelincir dan masuk kubangan di tengah jalan.
Mobil-mobil pick up muatan tanda buah segar, adalah yang paling banyak terperosok. Sedangkan mobil double gardan, rata-rata masih mampu menembus jalan yang hancur lebur itu.
Sesampai di Sungai Jambat, media ini melanjutkan perjalanan ke Sungai Sayang keesokan harinya. Kondisi jalan Sungai Jambat-Sungai Sayang tak jauh beda dari Sungai Itik-Sungai Jambat. Benar-benar parah!
Beruntung semalam tak hujan. Sehingga jalan tak terlalu berlubang dan tak banyak genangan air. Namun perjalanan dirasa tetap sulit karena kondisi jalan yang luar biasa hancur ini.
Warga setempat mengaku sudah berkali-kali mengadukan soal parahnya jalan ini ke Bupati Tanjab Timur Romi Haryanto. Namun, sampai habis periode pertama Romi, belum ada perubahan signifikan di jalan-jalan dalam Kecamatan Sadu ini.
“Kami dak tau ni jalan provinsi atau kabupaten. Yang penting kami ngadu ke bupati, tapi dak ado tanggapan,” ungkap seorang warga yang tak mau disebutkan namanya, beberapa waktu lalu.
Selain aktivitas warga terganggu, kondisi jalan yang rusak berat ini membuat ekonomi warga terhimpit. Komoditi perkebunan seperti sawit, menjadi tak bernilai.
Sebab, dengan jalan rusak parah, para pengepul sawit jadi kesulitan menembus kebun-kebun rakyat. Butuh waktu dan biaya yang mahal untuk transportasi sawit dari petani ke pabrik sawit. Dan biaya ini, dibebankan ke petani.
Akibatnya, harga beli sawit di tingkat petani jadi jatuh.
“Sawit murah di sini. Paling Rp 600 per kilo. Kami dak tau lagi nak ngadu ke siapo,” ungkap Sulaiman (57), warga Sungai Sayang.
Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Suara CE-Ratu 0 di TPS Sebelah Kantor Golkar Merangin
Karena itu, ia berharap pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak parah ini. Agar ekonomi petani meningkat.
“Kalau jalan bagus, pembeli jadi gampang ke sini. Harga sawit jadi naik,” tutupnya.
Sementara, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari Bupati Tanjab Timur Romi Haryanto.
Dikonfirmasi, Kabag Humas Setda Tanjab Timur, Alamsyah, belum menjawab pesan singkat via whatsapp media ini.
Berikut foto-foto kondisi jalan rusak di Kecamatan Sadu Tanjab Timur :



(*)













