Semarak Kenduri Swarnabhumi Kota Sungai Penuh, Lek Neghoi “Mangkoik baton tarandang”

Semarak Kenduri Swarnabhumi Kota Sungai Penuh. Foto: (Oga/Jambiseru.com)
Semarak Kenduri Swarnabhumi Kota Sungai Penuh. Foto: (Oga/Jambiseru.com)

Jambiseru.com – Festival Kenduri Swarnabhumi kembali di gelar, yang bertempat di Desa Talang Lindung Kecamatan Sungai Bungkal. Dengan mengusung tema “Lek Neghoi Mangkoik baton tarandang”, bertepatan dengan rangkaian HUT Kota Sungai Penuh ke-15 tahun. Selasa (7/10/2023).

Kenduri Swarnabhumi sendiri merupakan hasil kolaborasi dan partisipasi masyarakat yang melibatkan berbagai komunitas dan pihak terkait. Dalam upaya untuk memperkuat kebudayaan lokal dan pelestarian lingkungan, yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama 11 Bupati/Walikota se-Provinsi Jambi, Bupati Dharmasraya dan Gubernur Jambi dengan Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Dimana Pemerintah melalui Kenduri Swarnabhumi akan mengadvokasi kebijakan publik yang berbasis budaya dalam upaya menjaga sungai.

Kendiri Swarnabhumi Kota Sungai Penuh mengangkat sejarah kebudayaan masyarakat, diawali dengan bermukim dan berkehidupan di sepanjang aliran sungai. Konten utama yang diangkat adalah tradisi gotong royong masyarakat membersihkan hulu sungai, diiringi oleh sike dari anak batino, kemudian disambut oleh pencak silat dan tari iyo-iyo.

Bacaan Lainnya

Walikota Sungai Penuh Ahmadi Zubir dalam sambutannya mengatakan, kenduri swarnabhumi bukanlah semata-mata suatu perayaan, tetapi juga momentum yang penting bagi kita untuk merenungi potensi yang kita miliki. Kota Sungai Penuh adalah Kota yang kaya akan sejarah, budaya dan potensi ekonomi. Melalui kenduri swarnabhumi, kita mengenang perjalanan panjang kita serta merancang masa depan yang lebih cemerlang. Lebih jauh lagi Wako Ahmadi berharap, melalui pelaksanaan kenduri swarnabhumi Kota Sungai Penuh ini, kita bisa lebih mengenal budaya lokal, untuk kemudian dikembangkan sebagai sebuah potensi berharga yang mendukung kemajuan Kota Sungai Penuh dan Provinsi Jambi.

Direktur Direktorat Ketuhanan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Bapak Syamsul Hadi menambahkan bahwa kenduri swarnabhumi yang di gelar di Kota Sungai Penuh ini merupakan ajang pengenalan budaya kepada generasi muda sehingga membangkitkan kembali budaya leluhur yang hampir pudar dalam rangka membangun negeri. Kedepan lek negroi ini bisa menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kota Sungai Penuh.

Sementara itu Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani mengatakan bahwa, kenduri swarnabumi di Kota Sungai Penuh ini menunjukkan kepedulian dan antusiasnya masyarakat dalam mengangkat budaya, khususnya bagi generasi muda sebagai pembelajaran. Sungai penuh dari sudut pandang sdm tidak terkalahkan dari Kabupaten/Kota lain di Provinsi Jambi. Sumber daya alamnya sampai terkenal ke mancanegara.

Pada rangkaian acara tersebut, Desa Talang Lindung mendapatkan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup sebagai lokasi Program Kampung Iklim (Proklim) kategori utama. (Oga)

Pos terkait