Pertandingan Pembuka Gubernur Cup Jambi Diwarnai Kericuhan

gub cup
Petugas saat mengevakuasi wasit pertandingan Kota Jambi vs Tanjabbar ke pinggir lapangan. Foto : Yogi/Jambiseru.com

Pertandingan Pembuka Gubernur Cup Jambi Diwarnai Kericuhan

JAMBISERU.COM, Jambi – Pertandingan pembukaan Gubenur Cup Provinsi Jambi, antara Kota Jambi VS Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) diwarnai kericuhan, Rabu (8/1/2020).

Kericuhan berawal saat wasit memberikan hadiah tendangan penalti kepada tim Tanjabbar dan memberikan kartu merah ke pemain bertahan Kota Jambi nomor punggung 3, Tri Rahman.

Bacaan Lainnya

BACA JUGAKuburan Lina Jubaedah Dibongkar karena Tewas Misterius, Begini Keadaannya

Saat itu, Kota Jambi sedang unggul 1-0, gol dicetak oleh pemain nomor punggung 9, Ahmad Iwan, melalui tendangan bebasnya.

Pantauan Biru (Jambiseru.com), pertandingan sempat terhenti, karena pemain Kota Jambi, Andika Kurniawan, protes keras ke wasit.

“Yang wajar-wajar aja lah bang, kalau memberi pelanggaran itu,” kata Andika, pemain Kota Jambi.

Setelah sempat kisruh selama 20 menit, Panitia kemudian meminta para manager tim dan wasit, untuk masuk ke dalam rungan medis.

Setelah itu, pertandingan lanjutkan kembali dengan tetap memberikan tendangan penalti untuk Tanjabbar. Pemain Tanjabbar dengan nomor punggung 7, Abdul Mursalim, tidak menyia-nyiakan peluang itu, skor menjadi imbang 1-1.

Kemudian setelah itu, tiba-tiba wasit meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Tak ayal, sang wasit pun langsung dikejar tim Tanjabbar karena mereka merasa waktu pertandingan masih panjang. Beruntung, wasit langsung diamankan oleh petugas.

Otoriadi, Manager tim Tanjabbar, yang juga Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Tanjabbar itu mengatakan, dirinya dan seluruh masyarakat Tanjabbar kecewa, karena waktu yang tersisa saat kisruh tadi tidak dihitung untuk melanjutkan pertandingan.

“Terus terang, kami dari Tanjabbar agak kecewa, karena dari masukan pelatih kita, masih ada waktu. Paling tidak ada 10 sampai 20 menit-lah, atau menyelesaikan pertandingandan,” ujarnya saat ditemui awak media.

Otoriadi mengungkapkan, dalam kondisi skor 1-1, peluang timnya untuk menang masih besar, karena punya 11 pemain, sedangkan tim Kota Jambi tersisa 10 pemain.

“Jadi saya dan pelatih beserta rombongan Tanjabbar dan suporter kecewa dengan keputusan wasit, yang secara sepihak mengehentikan pertandingan ini,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan, pada saat kisruh, Panitia akan memanggil para manager. Ternyata pihak panitia tidak melakukan itu.

“Padahal waktu di dalam tadi, rencananya akan memanggil manager, ternyata tidak dilakuan, padahal kami dan Kota sudah siap. Mudah-mudahan ada perbaikan, jangan terulang lagi, biarlah kami yang menjadi korban,” tambahnya.

Lalu, Manager Kota Jambi, Parti Suhadri, mengatakan, pihaknya sangat kecewa dengan keputusan wasit, karena ini adalah pertandingan Gubernur Cup, yang diselenggarakan satu tahun sekali.

“Kami sangat-sangat kecewa, ini adalah pertandigan Gubenur Cup yang dihadiri oleh pusaka Kota Jambi semua, dan lain juga ini bukan satu kali ini pertandingan, sesungguhnya ketua pelaksa juga menyediakan wasit lain, sehingga tidak terjadi pertengkaran di lapangan sampai kisruh,” tuturnya.

Parti juga mengatakan, pihaknya sangat dirugikan denga  penalti dan kartu merah yang diberikan wasit ke pemainnya.

“Dia (wasit-red) jangan mengambil alih kesempatan untuk berbalas dendam, dia harus jujur sebagai wasit. Karena kartu merah itu, pemain kami tidak bisa main lagi,” jelsanya.

“Wasit yang tadi jangan dipakai lagi, harus diganti, kami akan mengajukan surat protes itu, harus diberhentikan, dan tidak dipertandingan, kapan perlu diberhentikan selamanya,” sambung Parti.

Terpisah, Koordinator Lapangan, Rino mengatakan, selama pertandingan ini pihaknya tidak disediakan fasilitas VAR (Video Assistent Referee), sehingga keributan ini terjadi.

“Beda dengan rekaman, jadi kan VAR ini diperuntukan untuk membantu wasit, dan ini kan cuman rekaman, dan rekaman itu kan sifatnya cuman rekaman, kalau pun ada kesalahan, itu lah yang menjadi barang buktinya mengajukan protes,” katanya.

BACA JUGAVideo Gadis Berzina Siang Hari di Lapangan, Pol PP Kantongi Identitas Dua Sejoli

Rino menyebutkan, jika tim ada yang protes, harus sesuai dengan regulasi yang ada.

“Keputusan nanti sesuai dengan prosedurnya diteruskan ke Pandis. Dari Pandis rapat, nanti keluarlah keputusan dari Komdis, jika Komdis mengatakan wasitnya yang salah, wasitnya yang akan dihukum, keputusan wasit tetap mutlak, tidak bisa dirubah, pertandingan lanjut dengan apapun konsekuensinya, itu prosedurnya,” tutupnya. (yog)

Pos terkait