Liga 1 : Tanpa Penonton, Nobar juga Tidak Dianjurkan

Logo Shopee Liga 1 2019 (dok. PT LIB).
Logo Shopee Liga 1 2019 (dok. PT LIB).

Liga 1 : Tanpa Penonton, Nobar juga Tidak Dianjurkan

JAMBISERU.COM – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memastikan Liga 1 akan kembali bergulir 1 Oktober tanpa penonton. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan keputusan ini diambil agar tidak tercipta klaster penularan Covid-19 dari pertandingan sepak bola. Sementara kebijakan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) juga berdampak terhadap kebijakan klub.

Baca JugaMuaro Jambi Tuan Rumah Peringatan Hari Perumahan Nasional ke-13 

Bacaan Lainnya

Keijakan tanpa penonton memang tidak bisa terhindarkan. Keselamatan jiwa pun menjadi perhitungan masak PSSI.

”Kami imbau seluruh supporter mohon disepakati pertandingan tanpa penonton. Kita tidak ingin tanggung risiko terjadinya klaster baru,” ungkap Iriawan dalam diskusi virtual, Selasa (15/9).

Dia mengatakan pertandingan dapat disaksikan melalui televisi. Namun PSSI juga tidak menganjurkan ada acara nonton bareng yang melibatkan banyak kerumunan massa.

”Jauh-jauh hari sebelum liga kembali bergulir, kita berdiskusi terkait masalah kemanusiaan dan kesehatan agar tidak ada masalah saat liga kembali berjalan,” tambah Iriawan.

Ditambahkannya, PSSI sudah memiliki 13 buku panduan untuk penyelenggara pertandingan, pemain, official tim, kru tv, dan pasukan pengamanan. Seluruh pihak yang terlibat dalam pertandingan juga wajib mengikuti rapid test.

Khusus para pemain akan dilakukan tes swab dengan anggaran sebesar Rp5 miliar yang menjadi tanggung jawab federasi dibantu dengan Satgas Covid-19, ujar dia. ”Nanti setelah liga bergulir, sponsor akan kembali masuk memberikan dukungan,” kata dia.

Iriawan menambahkan, sebelum pertandingan bergulir pada pukul 16.00 akan dilakukan sterilisasi pemain bekerja sama dengan Dinas Kesehatan di daerah tempat pertandingan berlangsung.

Ia pun mengaku belum mempersiapkan skenario apabila ada pemain yang tertular Covid-19 pada saat liga sudah kembali bergulir. Menurut dia, keputusan melanjutkan kompetisi ataupun menghentikannya merupakan kesepakatan penyelenggara, klub, Satgas Covid, Pemda, dan pihak lainnya.

”Ya jelas saja eksesnya akan besar pada jalannya pertandingan, hak siar, hotel, transportasi dan lainnya,” jelasnya.

Sementara itu, Persija Jakarta memutuskan pindah tempat latihan ke Lapangan PSSN, Depok, Jawa Barat. Keputusan tersebut diambil karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sebelumnya, Persija melaksanakan persiapan lanjutan Liga 1 musim ini di Lapangan PSAU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Akan tetapi karena adanya PSBB skuad Macan Kemayoran, memindahkan tempat latihan. PSBB diambil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, karena kembali melonjaknya kasus virus corona.

Kebijakan tersebut mulai berlaku per hari ini (14/9), sampai dua pekan ke depan.”Setelah berkoordinasi dengan tim pelatih maka sore ini Persija berlatih di Lapangan PSSN, Depok dengan tetap mengutamakan prosedur kesehatan,” kata presiden Persija Mohamad Prapanca, dikutip laman resmi klub.

”Kami meminta pengertian kepada seluruhnya bahwa latihan ini masih tertutup dari penonton dan media karena kondisi yang belum memungkinkan,” terang Prapanca.

Baca JugaSalah Sasaran, Seorang Laki-Laki Dibacok Orang Tak Dikenal

Perpindahan lokasi latihan tersebut tak mengganggu para pemain. Pelatih Persija Sudirman, menyebutkan timnya tetap berlatih penuh antusias dengan materi yang telah disiapkan. (*)

Sumber : Siberindo.co

Pos terkait