6.000 Personel Polri dan TNI Disiagakan Amankan Aksi Buruh di DPR

Ilustrasi: pengamanan gedung DPR RI.(Suara.com/Fakhri Fuadi)
Ilustrasi: pengamanan gedung DPR RI.(Suara.com/Fakhri Fuadi)

JAMBISERU.COM – Sebanyak 6 ribu personel gabungan TNI-Polri disiagakan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang rencananya bakal digelar oleh elemen buruh, Rabu (2/10/2019) hari ini. Aksi tersebut akan berlangsung di depan Gedung DPR RI.

BACA JUGA : Ketidakpastian Investor Jadi Penyebab IHSG Tak Beranjak dari Zona Merah

“Kami sudah menyiapkan pengamanan. Ada 6.000 personel gabungan untuk mengamankan aksi unjuk rasa,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi.

Selain itu, jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Metro jaya telah menyiapkan pengalihan arus lalu lintas di sekitar lokasi aksi. Hanya saja, sifatnya situasional.

“Ada rekayasa lalu lintas, sifatnya situasional,” katanya.

Sebelumnya, sejumlah serikat pekerja bakal tetap menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu (2/10/2019). Aksi besar-besaran ini akan dilakukan di 10 Provinsi di Indonesia.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan khusus di Jakarta aksi bakal berpusat di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

“Besok kaum buruh akan tetap melakukan aksi besar-besaran di 10 provinsi. Khusus di Jabodetabek, aksi akan di DPR RI,” kata Said Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/10/2019).

BACA JUGAJika Ditutup Pemerintah Harus Ganti Rugi Satu Sumur Senilai Rp.60 Juta

Dalam aksi tersebut, serikat buruh akan menyampaikan tiga tuntutan utama, yaitu menolak revisi Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan, dan menuntut revisi Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan. (ndy)

Pos terkait