Jambiseru.com – Kapal selam KRI Nanggala-402 milik TNI AL hilang di perairan Bali. Kapal tersebut dinyatakan hilang kontak, sejak Rabu (21/4/2021) dini hari. Pihak TNI sampai saat ini masih terus berupaya melakukan pencairan kapal selam tersebut.
Berdasarkan data TNI AL, diketahui jika KRI Nanggala-402 adalah kapal selam buatan Jerman yang dibuat tahun 1979. Namun kapal tersebut baru dimiliki TNI AL sejak tahun 1981.
Saat hilang kontak, KRI Nanggala-402 tengah melakukan latihan penembakan torpedo di perairan Bali. Tapi saat tengah melakukan Latihan, tiba-tiba kapal selam tersebut hilang kontak dan tidak bisa dihubungi lagi.
Upaya pencarian kapal beserta kru kapal dilakukan secara besar-besaran. Pemerintah mengerahkan sejumlah kapal untuk mencari keberadaan KRI Nanggala-402. Bahkan, beberapa negara juga ikut serta melakukan pencarian kapal tersebut.
Hasil analisis sementara menyebutkan kapal ini mungkin mengalami black out sehingga kapal tidak terkendali dan tidak bisa melaksanakan prosedur kedaruratan. Tangki BBM kapal selam itu juga diduga rusak.
Berdasarkan keterangan dari pihak TNI AL, kronologi kejadian dimulai pada Rabu (218/4/2021) sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu, KRI Nanggala-402 meminta izin menyelam ke Komandan Gugus Tugas Penembakan (Danguspurla II) sesuai prosedur. Setelah diberi izin, KRI Nanggala-402 hilang kontak dan tidak bisa dihubungi lagi.
Kemudian sebanyak tiga kapal dikerahkan untuk mencari KRI Nanggala-402 menggunakan sonar aktif di lokasi kapal itu menyelam. Namun, tak ada tanda-tanda keberadaan kapal selam yang membawa 53 orang tersebut.
Tak hanya mengerahkan kapal, pada pagi harinya sekitar pukul 07.00 WIB, Helikopter juga melakukan pengamatan udara. Dari hasil pengamatan udara, terlihat ada tumpahan minyak di sekitar posisi KRI Nanggala-402 menyelam.
Lalu sekitar pukul 14.00 WIB, KRI Rigel dan KRI Rengat juga diberangkatkan untuk membantu pencarian dengan side scan sonar.
Sayangnya, hingga pukul 21.00 WIB, proses pencarian belum mendapatkan hasil. KRI Nanggala-402 belum juga ditemukan. Kapal selam itu diduga mengalami black out sehingga kapal tidak terkendali dan tidak bisa melaksanakan prosedur kedaruratan. Tangki BBM kapal selam itu juga diduga rusak. (tra)
Sumber : detik.com